TULUNGAGUNG – Ada 18 desa di 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung masih belum terjangkau jaringan komunikasi atau blank spot. Terutama pada daerah di pinggiran.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tulungagung, Samrotul Fuad mengakui, untuk menjangkau wilayah tersebut sudah ada beberapa progres yang berjalan, kalau melihat pada tahun-tahun sebelumnya.
Fuad-sapaan akrabnya-mengungkapkan, progres yang ada tidak terlalu cepat, dikarenakan yang memberikan layanan dan mengembangkan jaringan komunikasi itu adalah provider dengan orientasi bisnis.
“Namun, kita tetap mendorong para provider itu untuk masuk ke wilayah yang kini masih belum terjangkau jaringan komunikasi. Kita telah mengeluarkan rekomendasi penambahan berdirinya menara, sekitar 15 menara. Ke depan, kita juga akan membuat program bantuan internet masuk desa lewat Wifi,” katanya.
18 desa yang masih belum terjangkau jaringan komunikasi antara lain; 2 desa di Kecamatan Besuki; 4 desa di Kecamatan Tanggunggunung; 5 desa di Kecamatan Pucanglaban; masing-masing 1 desa di Kecamatan Karangrejo, Kauman, dan Sendang; serta 4 desa di Kecamatan Pagerwojo. “Namun di lapangan blank spot tidak menyeluruh satu desa, artinya hanya terdapat beberapa wilayah dari desa tersebut yang tidak terdapat jaringan komunikasi,” jelasnya.
Dia menjelaskan, blank spot terjadi dikarenakan beberapa faktor. Yaitu, faktor geografis yang didominasi bukit dan pegunungan sehingga membuat jaringan telekomunikasi tidak merata. Juga kepadatan penduduk yang tidak menguntungkan bagi pengembang jaringan komunikasi, khususnya dari segi bisnis. “Kalau kepadatan penduduknya sedikit, membuat provider tak berminat karena peluang bisnis kecil,” katanya. (mg1/c1/din)