TRENGGALEK – Para pencinta sepak bola Kota Keripik Tempe harus kembali gigit jari untuk melihat pertandingan demi pertandingan di daerahnya. Pasalnya, kendati telah ditetapkan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1, kompetisi sepak bola internal yang dilaksanakan saat ini di Stadion Menak Sopal digelar tanpa penonton.
Itu terjadi lantaran kompetisi bertajuk Trenggalek Soccer League yang diikuti 23 tim dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. Sebab, panitia tidak ingin dalam kegiatan untuk menjaring bibit muda pesepak bola tersebut menjadi klaster penyebaran Covid-19.
“Sama seperti kompetisi Liga 3 yang dilaksanakan di sini (Stadion Menak Sopal Trenggalek, Red), kegiatan prokes ketat dengan berbagai tahapan juga kami laksanakan kendati diikuti oleh tim dari wilayah Trenggalek saja,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Nur Effendi.
Dia melanjutkan, sedangkan pada babak pendahuluan yang dilaksanakan saat ini menggunakan format sistem gugur. Nantinya tim yang lolos pada babak pendahuluan tersebut akan masuk babak kedua menggunakan sistem kompetisi. Dari situ, sisanya ada 12 tim yang bertanding pada babak kedua, dengan masing-masing tim melaksanakan 11 kali pertandingan.
Diharapkan dengan sistem tersebut persaingan antartim untuk meraih hasil terbaik akan terus terjadi, lahirlah bibit muda sepak bola yang nantinya akan membawa harum Trenggalek pada berbagai kejuaraan.
“Kami ingin talenta muda dari Trenggalek yang belum terlihat bisa unjuk gigi dalam kompetisi ini. Karena itu diharapkan untuk semua mari junjung sportivitas,” katanya. (jaz/c1/rka/dfs)