ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Tuesday, March 28, 2023
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
No Result
View All Result
Home Headline

21 Kasus hingga Pertengahan Januari, 4 Kecamatan di Trenggalek Endemik DBD

by Anggi Septian Andika Putra
in Headline, Trenggalek
0

TRENGGALEK – Meningkatnya intensitas hujan patut diwaspadai. Karena risiko digigit nyamuk Aedes aegypti juga semakin tinggi. Apalagi dari data yang dirilis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek, tercatatat ada empat kecamatan yang menjadi endemik demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinkes PPKB dr Saeroni membenarkan, ada beberapa wilayah endemik serangan nyamuk Aedes aegypti di Kabupaten Trenggalek. Yakni Kecamatan Trenggalek, Durenan, Gandusari, dan Pogalan. Dikategorikan sebagai wilayah endemik karena beberapa kecamatan itu sering ditemukan kasus DBD, ditambah lagi ketika datang musim penghujan.

“Diartikan sebagai endemik, itu karena tiap tahunnya terdapat kasus DBD,” ungkapnya.

Dalam temuan kasus DBD sementara ini, lanjut Saeroni, berdasarkan data dinkes, total ada 21 kasus DBD. Temuan kasus itu tersebar di Desa Karanganyar ada 3 orang; Suruh 1 orang; Pule 1 orang; Baruharjo 1 orang; Karangan 1 orang; Gandusari 2 orang; Pucanganak 4 orang; Munjungan 3 orang; dan Tugu 5 orang.

Pihaknya mengaku, beberapa temuan kasus DBD itu sudah ditangani, mulai dari penyelidikan epidemiologi ke lapangan. Apabila dalam penyelidikan itu menemukan penderita yang panas, maka upaya selanjutnya yaitu melakukan fogging dalam radius 100 meter. “Sudah ada beberapa titik yang sudah kami fogging, ya itu di Tugu, Munjungan, dan Pogalan”, ungkapnya.

Namun, kendati ada temuan ka sus DBD, bukan berarti menjadi tren kasus yang meningkat. Menurutnya, tren kasus itu masih dikategorikan stabil atau tidak ditemukan peningkatan kasus yang drastis. “Saat ini tren masih stabil. Harapan akan terus seperti itu,” ucapnya.

Di sisi lain, upaya mengan tisipasi risiko terserang nyamuk Aedes aegypti melalui metode pemberantasan sarang nyamuk (PSN) diklaim menjadi cara yang paling ampuh. Saeroni meyakini bahwa metode itu mampu menekan populasi nyamuk, yakni dengan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

“Apabila diketahui ada banyak nyamuk di lingkungan sekitar, maka harus segera dilakukan PS, agar nyamuk itu tidak sampai tumbuh dewasa yang memicu penularan penyakit DBD,” jelasnya.

Adapun ketika seseorang telah terserang nyamuk Aedes Aegypti, dinkes mengimbau agar memperbanyak minum air putih. Pasalnya, ciri serangan DBD menyebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran. Dan solusi mengganti cairan yang keluar itu adalah dengan minum yang banyak. “Sehingga obatnya bisa minum yang banyak,” tuturnya. (tra/c1/rka/dfs)

Tags: berita trenggalekinfo trenggalekkabar trenggalekkabupaten tv trenggalekradar trenggalekradar tulungagungradar tulungagung tvtrenggalektrenggalek hari initrenggalek hits
ShareTweetSendShareShare

Leave a Reply Cancel reply

Connect with:
Facebook Google Twitter

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Call us: +1 234 JEG THEME
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • Sports
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.