TRENGGALEK – Suasana haru terpancar pada keluarga Muhadi, di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan. Pasalnya, setelah sekitar 30 tahun berpisah, akhirnya mereka dipertemukan kembali. Hal ini terlihat ketika mereka difasilitasi Polres Trenggalek melakukan sambungan telekonferensi dengan Polres Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Hal tersebut bukannya tanpa alasan, sebab karena tidak ada kabar sekitar 30 tahun ini, Muhadi telah dikabarkan meninggal. Mendapati hal tersebut, seperti biasa keluarga melaksanakan tahlil untuk mengingatnya hingga telah selesai. Sehingga, dengan kabar kepulangan Muhadi yang rencananya hari ini (28/6) bakal difasilitasi kedua Polres (Polres Trenggalek dan Polres Labuhanbatu – red) menumbuhkan rasa syukur yang luar biasa dirasakan keluarga. “Dengan kabar kepulangan bapak ini setelah 30 tahun, kami bagai menemukan rezeki lebih dari emas,” ungkap anak tertua Muhadi, Ali Fattah.
Dia melanjutkan, sedangkan awal cerita, dulunya sang ayah berniat pergi ke Malaysia untuk bekerja. Namun di tengah perjalanan ditipu oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan menetap di Labuhanbatu. Ketika itu semula sang ayah sudah mendapatkan pekerjaan hingga sudah beberapa bulan mengirim uang, dan setelah itu tidak ada kabar keberadaanya. “Setelah itu kami sempat ada kabar ketika tsunami Aceh pada 2004 lalu. Namun setelah itu tidak ada kabar lagi, hingga ada yang menginformasikan bahwa bapak meninggal,” tuturnya.
Sementara itu Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera menambahkan, awal mula Muhadi dipertemukan, ketika yang bersangkutan berbincang dengan salah satu anggota polisi di Polres Labuhanbatu. Dari situ, anggota tersebut melaporkan ke pimpinan, dan diteruskan ke Polres Trenggalek. Setelah menerima informasi tersebut, dirinya langsung menugaskan anggota guna menemui keluarga Muhadi yang merupakan warga desa Ngadisuko Kecamatan Durenan.”Sejak saat itu komunikasi terus kami lakukan dengan anak tertua bapak Muhadi, Ali Fattah berikut perangkat desa setempat dan pihak Polres Labuhanbatu,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah diantaranya koordinasi dengan berbagai pihak seperti konfirmasi kepada keluarga dan perangkat desa untuk kelengkapan administrasi dan penjemputan serta menyiapkan rencana pengamanan. Sehingga komunikasi terus dilakukan sampai Muhadi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya dengan sehat dan selamat. “Rencananya besok (hari ini – red) mulai sekitar pukul 11.00 kami akan berangkat untuk melakukan penjemputan bersama pihak keluarga. Dan, rencananya dari sana (Labuhanbatu – red) juga diantar oleh anggota Bhabinkamtibmas setempat,” jelas Dwiasi. (jaz/rka)