TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo sidak di peternakan sapi di Desa Pucung Ngantru, Selasa (7/6/22) siang. Hal ini akibat merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tulungagung.
Menurut Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, di Tulungagung sudah terindikasi 6 titik, di Kabupaten Tulungagung yang diserang wabah PMK. Diantaranya, di Kecamatan Ngantru, Ngunut, Rejotangan, Gondang dan Pagerwojo.”
Ada 48 jumlah suspect ekor sapi yang telah terindikasi terkena wabah PMK, 21 ekor diantaranya sembuh dan yang lain proses menuju kesembuhan,” tutur Maryoto.
Adapun upaya yang dilakukan Pemkab Tulungagung dalam penanganan wabah PMK ini salah satunya adalah sosialisasi kepada para peternak sapi.
“Apabila di hewan ternak ada tanda-tanda terjangkit PMK segera untuk melaporkan kepada petugas peternakan setempat, apakah itu dokter hewan ataupun Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan),” paparnya.
Lebih lanjut, Maryoto menjelaskan bahwa hewan ternak yang terpapar wabah PMK adalah imbas sapi yang sakit dari luar kota.
Sementara itu, untuk upaya pengetatan agar tidak menyebar luas, Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, selaku ketua satgas penanggulangan PMK, menjelaskan bahwa Satgas daerah Tulungagung telah menindaklanjuti ke Satgas provinsi dan melakukan beberapa kegiatan pencegahan.
“Pertama, kita lakukan penyekatan yang berada dibeberapa titik perbatasan Tulungagung. Kedua, ketika ada indikasi sakit maka dilakukan penanganan misalnya isolasi, dan dilakukan pengobatan, pemberian vitamin dan sebagainya.
Ketiga, pertengahan bulan Juni ini, insyaallah akan dilakukan vaksinasi yang mana dari Disnakeswan yang akan mengkoordinir,” jelas Handono.
Handono mengungkapkan, meskipun telah dilakukan penyekatan satu kali 24 jam di 4 titik, masih terdapat kelemahan, yang mana terdapat banyak jalan tikus.
Sedangkan, Kadin Disnakeswan, Mulyanto, mengatakan bahwa telah menyiapkan tim untuk vaksinasi PMK mendatang yang terdiri dari dokter hewan, petugas medis serta didampingi oleh perangkat desa setempat dan Bhabinkamtibmas.
“Nantinya yang divaksin adalah hewan ternak yang sehat. Kalau untuk hewan ternak yang sudah terpapar PMK akan dilakukan penyembuhan terlebih dahulu kemudian baru di vaksin,” ucap Mulyanto. (ain/zaq)