ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Saturday, March 25, 2023
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
No Result
View All Result
Home Berita Daerah Tulungagung

64 KK Terisolasi dan 30 Kuburan Terdampak Longsor, Akibat Banjir di Tulungagung

by Dhiyah Ayu Nur Rahmawati
in Tulungagung
0

TULUNGAGUNG – Dampak hujan lebat pada Minggu malam (2/10) hingga kini masih dirasakan oleh warga Kecamatan Besuki dan Campurdarat. Bahkan kemarin (4/10) salah satu desa di Besuki masih terisolir banjir. Pada tempat berbeda, di Desa Ngrejo Kecamatan Tanggunggunung, Tempat Pemakaman Umum (TPU) mengalami longsor.

Jalan Dusun Bedalem, Desa Besole, Kecamatan Besuki, masih tergenang banjir sepanjang 100 meter dengan kedalaman hingga lutut orang dewasa. Hampir dua hari masyarakat setempat tidak bisa melewati jalan tersebut untuk ke sekolah atau pasar. Hingga akhirnya datang bantuan perahu karet dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung untuk membantu mobilitas masyarakat.

“Banjir ini dari Minggu malam, karena itu akses jalan tidak bisa dilalui di Dusun Bedalem. Untungnya untuk transportasi anak sekolah dan warga ke daerah Besuki ada bantuan perahu dari BPBD,” ujar warga Dusun Bedalem, Kosim, 42.

Dia melanjutkan, bila pada Selasa (4/10) sore banjir perlahan mulai surut, meskipun sejak pagi kedalaman air tidak jauh berbeda. Sedangkan jalan tersebut untuk motor tidak bisa lewat harus didorong dan mobil bisa lewat namun pelan-pelan saja. Apalagi banyak terlihat motor yang memaksa menerjang banjir, namun ketika di tengah perjalanan tiba-tiba mesinnya mati.

Dia menjelaskan, setiap hujan lebat, pasti terjadi banjir yang disebabkan dua sungai di daerah tersebut tidak bisa menampung air. Hingga akhirnya jebol, apalagi sungainya juga kecil yang mengakibatkan air bermuara di jalan desa itu. “Selasa pagi masih ada petugas dari masyarakat untuk mengantarkan anak saya sekolah dengan perahu karet milik BPBD. Namun karena saya hanya mengantarkan anak les di Besuki dan sendirian, ya langsung terjang banjir aja karena tidak ada teman yang bantu naik perahu karet,” tuturnya.

Kepala Desa Besole, Suratman hingga Selasa siang masih melakukan kerja bakti dengan Polsek Besuki dan BPBD Tulungagung membersihkan jalan raya dari lumpur bekas banjir. Pembersihan dilakukan dengan mengguyur jalan raya dengan air. Jalan raya Desa Besole sudah bisa dilewati, namun harus pelan-pelan karena masih terdapat lumpur yang belum selesai dibersihkan.

Dia sebelumnya sempat khawatir karena banjir di Dusun Bedalem hingga kini belum surut. Dari pihak desa meminta bantuan pihak BPBD, hingga diterjunkan perahu karet untuk membantu mobilitas masyarakat. “Dulunya memamng Dusun Bedalem itu rawa-rawa, meskipun begitu ada kenaikan tanah 50 persen. Lalu, terdapat yang totalnya 64 kepala keluarga (KK) dalam satu RT, namun masyarakat masih tinggal di rumah. Solusinya nanti jalan tersebut akan ditinggikan agar tidak terdampak banjir lagi,” terangnya.

Sementara itu, puluhan jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung mengalami longsor pada Senin (3/10) sore. Hingga Selasa, masyarakat dan perangkat desa serta kecamatan melakukan pembersihan dan penguburan kembali para jenazah tersebut. Selain itu, mereka meninggikan tanah agar nantinya tidak terjadi longsor lagi.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Tanggunggunung, Heru Junianto membenarkan peristiwa longsor yang terjadi di area TPU Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung. Tanah longsor tersebut, terjadi setelah kawasan Tulungagung selatan diguyur hujan deras lebih 12 jam.

“Setelah hujan deras, ada salah satu rumah warga di Kecamatan Tanggunggung terdampak longsor. Setelah itu disusul bencana tanah longsor di area TPU Desa Ngrejo, yang berada di daerah lereng pegunungan” ungkapnya.

Dia melanjutkan, untuk tinggi longsor di area TPU Desa Ngrejo mencapai lebih dari 5 meter. Akibatnya, sekitar 30 makam di TPU Desa Ngrejo rusak, hingga membuat beberapa jenazah naik ke permukaan tanah. Bahkan ada jenazah yang masih 40 hari dikubur ikut naik ke peremukaan tanah, karena terdampak tanah longsor.(jar/din)

Tags: kabupaten tulungagungkota tulungagungperistiwa tulungagungradar mataramanradar tulungagungtulungagungtulungagung hari initulungagung update
ShareTweetSendShareShare

Leave a Reply Cancel reply

Connect with:
Facebook Google Twitter

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Call us: +1 234 JEG THEME
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • Sports
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.