KABUPATEN BLITAR – Puluhan ribu anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Bumi Penataran, bakal menjadi target sasaran pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Upaya tersebut dicanangkan Kemenkes untuk menyerap imunisasi rutin anak pascaimbas Covid-19. Namun, minat masyarakat menjadi kendala.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar Endro Pramono mengatakan, usia anak yang masuk target sasaran namun tidak diimbangi dengan kesadaran orang tua cukup susah untuk datang ke pos pelayanan imunisasi. Padahal, bisa jadi anak termasuk golongan yang melewatkan salah satu rangkaian imunisasi (drop out).
“Kendalanya, ya usia anak dan menyadarkan orang tua. Itu agak sulit. Karena dikira kalau habis bayi, sudah selesai. Ini memicu banyak balita drop out,” ujarnya, kemarin (25/7).
Kini, sebanyak 24 puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan sudah dipersiapkan untuk menyambut BIAN. Bahkan, sasaran dan stok vaksinasi sudah dibentuk. Untuk memenuhi target capaian itu, sosialisasi terus digalakkan. Sehingga, masyarakat semakin mengetahui program tersebut.
Terkait sasaran, ada sekitar 65.358 balita menjadi target. Yakni untuk menerima imunisasi campak dan rubela (MR). Sementara yang masuk kategori drop out dan masuk sasaran kejar, sebanyak 6.000 balita. “Kalau yang kejar usia 1-5 tahun. Sedangkan MR untuk balita 9 bulan sampai 59 bulan,” jelasnya.
Kepala Dinkes Kabupaten Blitar dr Christine Indrawati mengatakan, setidaknya ada alur imunisasi yang wajib diterima bayi hingga balita. Misalnya, vaksinasi hepatitis, dpt, polio, serta campak. Jika salah satu dari imunisasi itu terlewat, maka balita berstatus drop out. Artinya, bisa memenuhi imunisasi dengan masuk status kejar.
“Apabila sudah lengkap vaksinnya, lalu bisa menerima vaksin MR. Ini juga untuk kebaikan anak dan kekebalan tubuh,” terangnya.
Salah seorang warga Kecamatan Gandusari Dewi Septi Andriani mengatakan, anaknya yang baru memasuki usia dua tahun bakal mengikuti imunisasi BIAN bulan depan. Keinginannya itu didasari atas edukasi dari laman kesehatan serta membaca artikel kesehatan.
“Kalau menurut saya, ini (imunisasi, Red) penting, karena untuk daya tahan tubuh anak. Agar kebal dan tidak gampang sakit. Tapi suka kasihan kalau lihat anak nangis pas disuntik,” tandasnya.(mg2/wen)