TRENGGALEK – Sejumlah Calon Jamaah Haji (CJH) asal Bumi Menak Sopal harus bersabar jika ingin berangkat ke tanah suci. Hal ini terjadi lantaran ada peraturan baru yang melarang CJH usia 65 tahun ke atas pergi menunaikan rukun Islam ke-6 tersebut.
Ini terlihat berdasarkan data yang didapat Jawa Pos Radar Trenggalek ini ada 66 CJH yang tidak jadi berangkat tahun ini karena terganjal usia tersebut. Hal tersebut dilihat berdasarkan nomor porsi haji yang berangkat pada tahun ini. Sehingga CJH tersebut menunggu kepastian terkait persyaratan pemberangkatan jamaah haji tahun depan. “Jadi jika dilihat dari nomor porsi haji yang berangkat tahun ini seharusnya mereka berangkat. Namun karena ada aturan baru harus menunda keberangkatannya,” ungkap Kasi Pelayanan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Trenggalek Agus Prayitno.
Dia melanjutkan, aturan terkait batasan usia tersebut merupakan keputusan dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Hal itu dimungkinkan karena pemerintah Kerajaan Saudi Arabia ingin pelaksanaan haji tahun ini sukses dengan tidak ada jamaah yang tertinggal akibat masalah kesehatan. Sebab tahun ini merupakan ibadah haji pertama kali dibuka secara internasional setelah adanya pandemi Covid-19. “Bisa dibilang tahun ini merupakan pelaksanaan ibadah haji uji coba setelah ditutup secara internasional akibat adanya Covid-19, sehingga pemerintah di sana ingin benar-benar sukses,” katanya.
Apalagi berdasarkan informasi yang didapat, aturan tersebut diadakan lantaran saat ini Arab Saudi sedang dilanda cuaca ekstrem. Itu terlihat suhu bisa mencapai 49 derajat Celsius, bahkan lebih. Sehingga dengan cuaca seperti itu mereka memprediksi lansia dengan usia di atas 65 tahun kecil kemungkinan bisa bertahan dan menjalankan ibadah haji.
Untuk itu diharapkan aturan pembatasan umur tersebut hanya diberlakukan pada pemberangkatan tahun ini. Sehingga tahun depan lansia di atas 65 tahun bisa lagi berangkat ke tanah suci seperti tahun-tahun sebelumnya. Apalagi penantian mereka untuk bisa berangkat ibadah haji terhitung sudah panjang. Sebab untuk tahun ini mereka yang tertunda telah mendaftar sejak 2010 akhir dan 2011 awal. “Karena itu mereka memilih menunggu tahun depan dengan harapan peraturan berubah sebab sayang telah menunggu lama. Apalagi saat ini kondisi mereka masih sehat,” jelas Agus (jaz/rka)