TULUNGAGUNG – Setiap hujan tiba, saat itu juga kecemasan datang. Terutama wilayah yang kerap tergenang banjir akibat meluapnya saluran air, termasuk sungai atau kali yang tak mampu menampung debit air saat hujan turun dengan derasnya.
Lantas menindaklanjuti itu, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Tulungagung melakukan upaya normalisasi mulai tahun ini. “Sudah memetakan kali yang rawan meluap dan mengakibatkan banjir yang terus berulang,” ungkap Kepala DPKP Kabupaten Tulungagung, Anang Pratistianto, kemarin.
Salah satu contoh pemetaan sungai rawan meluap yakni di saluran menuju Sungai Karangtuwo, Kecamatan Bandung. Itu disebabkan kondisi saluran air dan kali yang dangkal akibat endapan material di dasar yang sudah menebal.
Apabila daerah situ hujan deras, saluran tersebut tak dapat menampung seluruh debit airnya dan mengakibatkan banjir di wilayah Nglampir, Karangtalun dan lainnya.
Mantan Camat Kedungwaru ini menyebut, sesuai rencana upaya normalisasi tersebut akan dilakukan di tujuh titik yang tersebar di Kecamatan Bandung, Karangrejo, Kalidawir, Campurdarat, dan Gondang. Titik yang dipilih adalah sungai yang memiliki sedimentasi tebal dan mengakibatkan banjir berulang. Ditargetkan normalisasi ini dapat terlaksana pada Maret-April mendatang.
“Kini masih proses perencanaan di kita. Februari nanti kita pengadaan rekanan, dan targetnya Maret atau April dilaksanakan,” tuturnya.
Disinggung soal anggaran, Anang mengaku pelaksanaan normalisasi akan dibiayai dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten Tulungagung dengan pagu sekitar Rp 1 miliar. (lil/c1/din/dfs)