PASURUAN – Misteri kematian Bagus Prasetya Lazuardi, 25, warga Jalan Letjen Suprapto Nomor 28, Kelurahan Kepatihan, terus diselidiki pihak kepolisian. Setelah proses otopsi selesai, Tim Resmob Satreskrim Polres Pasuruan dan Unit Reskrim Polsek Purwodadi langsung lidik di lapangan. Sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk pacar korban, Ts, 24.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, ada dugaan Bagus dibunuh di Kota Malang. Baru kemudian jasadnya dibuang di sebuah lahan kosong di Desa/Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Untuk memeriksa pacar korban, tim Polres Pasuruan bergerak ke Kota Malang, kemarin (13/4). Ts juga tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran UB Malang yang tinggal di Kecamatan Klojen, Kota Malang.
“Ts ini mengaku memang pacaran sama korban. Dia kenal dan berpacaran dengan korban sebulan terakhir,” ujar Kasat Reksrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo kepada Jawa Pos Radar Bromo, kemarin (13/4).
Sebelum korban dinyatakan hilang dan akhirnya ditemukan tewas, Ts dan korban memang sempat keluar berdua. Mereka buka puasa bersama di sebuah rumah makan di Kota Malang.
Kamis (7/4) sore pukul 16.00 WIB, korban menjemput Ts di rumahnya. Setelah buka bersama, calon dokter itu mengantar Ts pulang sekitar pukul 19.30 WIB. Kemudian korban pamit.
“Setelah mengantar pacarnya pulang, korban melanjutkan perjalanan. Tidak diketahui ke mana. Setelah itu, tidak ada kabar. Keluarga korban kemudian melaporkan bahwa korban hilang selama 6 hari,” ujarnya.
Ts sendiri mengenal korban sebagai orang yang pendiam dan tertutup. Korban juga tidak banyak tingkah. Karena itu, Ts mengaku tidak terlalu dalam mengenal korban. Apalagi, mereka baru pacaran satu bulan terakhir. Kalau bertemu, korban biasanya lebih sering curhat.
“Pembunuhan terhadap korban, sejauh ini tidak ada kaitannya dengan Ts. Sepertinya ada motif atau modus lain. Ini akan diketahui apabila pelakunya terungkap dan tertangkap. Doakan saja lidik di lapangan membuahkan hasil,” tegasnya.
Saat ini, petugas terus lidik dengan back-up Satreskrim Polres Malang Kota. Sebab, selama ini korban lebih banyak tinggal di Kota Malang.
“Dugaan kuat aksi pembunuhan terhadap korban dilakukan para pelakunya di wilayah Kota Malang. Di Purwodadi hanya lokasi pembuangan jasad. Sebelum kemudian ditemukan warga sekitar,” ujarnya.
Sementara itu, korban Bagus Prasetya Lazuardi tercatat mengambil co-assistent (co-ass) atau dokter muda di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) Malang. Mulai tahun 2019 di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
“Untuk gelar S-1, korban sudah lulus di UB. Terus melanjutkan profesi. Untuk co-ass ini, korban belum lulus,” ungkapnya. (zal/hn/c1/din)