TRENGGALEK – Para peserta didik tingkat SD atau SMP sederajat di Bumi Menak Sopal harus siap jika sewaktu-waktu kembali melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pasalnya, hingga saat ini pandemi Covid-19 masih menghantui dan belum sepenuhnya usai.
Apalagi, baru-baru ini ada surat edaran (SE) dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) nomor 7 tahun 2022. Di dalamnya menyebutkan tentang diskresi keputusan bersama empat menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Dari situ dituliskan ada beberapa syarat proses penghentian pembelajaran tatap muka. Salah satunya yaitu terjadi penularan Covid-19 di rombongan belajar (rombel). Hasil surveilans epidemiologis menunjukkan angka positif rate pada warga satuan pendidikan terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 5 persen atau lebih. “Karena itu setiap harinya kami selalu mengevaluasi proses pendidikan tatap muka 100 persen yang ada saat ini,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Trenggalek Totok Rudijanto.
Dia melanjutkan, itu dilakukan lantaran dalam proses pembelajaran tatap muka (PTM), disdikpora mengacu SE Mendikburistek terbaru. Sebab, SE tersebut muncul lantaran adanya perkembangan kasus di beberapa daerah yang dirasa cukup membahayakan. Dengan demikian, proses tersebut dilakukan untuk antisipasi. “Karena itu sejauh ini kondisi di sini masih aman saja sehingga PTM 100 persen masih berlanjut,” katanya.
Ini dilakukan lantaran kasus Covid-19 yang ada di Trenggalek masih melandai. Kegiatan di sekolahan yang berkaitan dengan berkumpulnya siswa juga tetap dijalankan. Itu seperti pembelajaran olahraga dan kegiatan lain yang mengumpulkan banyak orang. Selain itu, operasional aktivitas di luar pembelajaran juga dijalankan secara normal. Contohnya, kantin sekolah yang sebelumnya tutup, kini sudah diizinkan kembali berjualan.
Proses tersebut dilakukan karena saat ini kasus Covid-19 di Trenggalek terbilang landai. Itu berdasarkan laporan pada Senin (1/8) lalu, jumlah kasus aktif Covid-19 di Trenggalek tercatat hanya 2 kasus, tambahan kasus harian pun tergolong minim. Apalagi, sejauh ini aktivitas pembelajaran di sekolah juga bebas dari penularan virus korona. “Jadi, jika ada peningkatan kasus, kami akan lakukan evaluasi. Apakah nanti perlu PTM 100 persen, terbatas, atau PJJ,” jelas Totok.(jaz/c1/rka)