KOTA BLITAR – Belum adanya agenda latihan kolektif menjadi soal utama Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kabupaten Blitar. Bahkan, rencana pelaksanaan pemusatan latihan untuk persiapan berbagai program belum jelas. Diduga, ada beberapa faktor yang jadi pertimbangan.
Pelatih kepala Pertina Kabupaten Blitar, Yuli Purnomo mengatakan, pihaknya menemui banyak kendala dalam upaya persiapan jelang Porprov ke-VII Jawa Timur (Jatim) yang rampung pekan lalu. Di antaranya, soal minimnya anggaran, banyaknya atlet yang terkendala dalam hal akomodasi, hingga induk cabor yang harus merelakan 10 dari total 15 atlet porprov mundur. Tepatnya sejak penghujung tahun lalu.
“Pada dasarnya, kendala kita memang ada di minimnya anggaran. Nah, hal ini menyebabkan atlet yang berasal dari wilayah pelosok menjadi enggan untuk mengikuti TC, karena memang tidak ada anggaran untuk akomodasi. Akibatnya, satu per satu atlet kita mundur,” bebernya.
Usai mentas dari gelaran porprov tahun ini, induk cabor “adu jotos” ini berencana untuk menerapkan program latihan yang lebih intens. Salah satunya dengan menggelar pemusatan latihan secara kolektif. Namun, lagi-lagi soal anggaran jadi batu sandungan. “Sebetulnya, bulan depan kita akan kembali menggelar penjaringan atlet. Setelah itu, kita ingin menggelar TC di satu titik,” ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya belum bisa berbicara secara gamblang soal proyeksi program latihan ke depan. Jika memang tidak memungkinkan, bukan tidak mungkin Pertina bakal kembali menerapkan teknis latihan yang sama bagi para atlet. Yakni dengan menyerahkan pembinaan di masing-masing sasana se-Kabupaten Blitar. “Saya belum berani pastikan, apakah akan ada TC kolektif atau tidak. Kita lihat kondisi ke depan. Banyak hal yang kita pertimbangkan,” ujarnya.
Induk cabor berharap ada peningkatan jumlah anggaran yang dikucurkan tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. Itu penting agar Pertina Kabupaten bisa menjaga statusnya sebagai salah satu cabor “lumbung medali” di berbagai kejuaraan.
Untuk diketahui, di ajang porprov tahun ini, Pertina Kabupaten Blitar menurunkan tiga atlet di kategori senior. Yakni, di kelas 54 kilogram (kg), 60 kg, dan 63 kg. Ditambah dengan dua atlet naik ring di kategori junior yang bertanding di kelas 48 kg dan 54 kg. Hasilnya, satu atlet di kategori junior kelas 54 kg menyumbang medali perunggu. Lalu, satu atlet di kategori junior kelas 54 kg menyumbang medali perak. (dit/c1/ady)