TRENGGALEK – Selain menggenang di jalan utama dan perkampungan warga, banjir yang terjadi kemarin (18/10) juga menggenang di area RSUD dr Soedomo. Itu terlihat pada halaman rumah sakit pelat merah tersebut ketinggian air mencapai 1 meter lebih.
Bahkan, kondisi tersebut mengakibatkan beberapa unit sepeda motor milik keluarga pasien terendam. Selain itu, genangan air memenuhi lantai satu beberapa gedung rumah sakit. Karena itu, alat kesehatan (alkes) juga peralatan yang lainnya termasuk para pasien di lantai 1 tersebut harus dievakuasi seluruhnya. “Ketika air sudah masuk, semuanya telah dievakuasi ke lantai 2, 3, dan 4,” ungkap Humas RSUD dr. Soedomo Trenggalek Sujiono.
Dia melanjutkan, sejak pagi hari petugas berfokus untuk mengevaluasi peralatan medis dan sebagainya yang masih tertinggal di lantai 1. Itu seperti proses evakuasi mobil ambulans yang diparkirkan di jalan depan RSUD yang tidak terendam banjir. Hal tersebut perlu dilakukan, apalagi ketinggian air di beberapa titik area RSUD mencapai sekitar 1 meter lebih. “Jadi, ketika banjir, selain memberikan perawatan, kami juga fokus pada evakuasi hingga air surut,” katanya.
Sementara itu, proses evakuasi masyarakat di perkampungan sekitar RSUD juga terus dilakukan petugas gabungan dari Basarnas, satpol PPK, TNI, Polri, BPBD, dan sebagainya. Itu terjadi lantaran ratusan rumah di area tersebut terendam banjir, hingga warga harus diungsikan ke tempat yang lebih aman. “Banjir ini terjadi dimungkinkan karena luapan air dari Sungai Ngasinan, dan merupakan yang terparah 10 tahun terakhir ini,” ungkap Kepala Satpol PPK Trenggalek St. Triadi Atmono.
Nantinya, warga terdampak yang rumahnya belum bisa ditempati akan diungsikan ke lokasi yang telah disiapkan pemerintah kabupaten (pemkab). Lokasi yang disiapkan sementara ini di kantor Kecamatan Trenggalek dan ruangan GOR Sumbergedong. “Selain mendirikan posko untuk lokasi pengungsian, kami juga membuka posko pusat informasi bencana di pendapa. Semoga nanti tidak ada korban,” jelasnya. (jaz/c1/rka)