Wednesday, May 25, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Headline

DISAMBUT BAIK: Sejumlah siswa SMK Negeri 1 Blitar usai mengikuti kegiatan belajar mengajar.(MOCHAMMAD LUKI AZHARI/RADAR BLITAR)

Akhirnya Mulai PTM 100 Persen, Masker Pantang Turun

April 7, 2022
in Headline, Pendidikan
0

KOTA BLITAR – Setelah penantian panjang, pelajar jenjang SMA/SMK akhirnya bisa kembali mengikuti sistem pembelajaran langsung di sekolah. Pembelajaran tatap muka (PTM) kapasitas maksimal yakni 100 persen, digelar serentak di Blitar mulai hari ini hingga 12 April mendatang.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kasabdin) Provinsi Jawa Timur Wilayah Blitar, Solikhin menyatakan, meski sudah PTM penuh, warga di lingkungan sekolah tak boleh lalai. Penerapan protokol kesehatan (prokes) harus lebih ketat dibanding sebelumnya. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat bergulir secara kondusif dan meminimalisasi sebaran Covid-19.

“Pada dasarnya, kami bersyukur bisa menggelar PTM penuh. Tapi, jangan sampai masker turun. Baik saat belajar di kelas atau di mana pun itu,” ujar Solikhin, kemarin (6/4).

Selain itu, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, baik dari Satgas Covid-19 dan dinas kesehatan (dinkes). Yakni, soal mekanisme kegiatan belajar mengajar (KBM). Pasalnya, guru diminta lebih disiplin memantau kegiatan siswa selama di sekolah. Untuk mencegah kerumunan tak beraturan, jam istirahat juga dihapus sementara.

Mengacu surat edaran (SE) dari Satgas Covid-19, sekolah juga mendapat instruksi menggelar PTM penuh dengan durasi 6 jam. Masing-masing mata pelajaran (mapel) maksimal diikuti selama 45 menit. Beda dari sebelumnya, saat PTM 50 persen, durasi pembelajaran hanya 4 jam. Kendati begitu, siswa diharapkan mampu meraup materi pelajaran dengan baik.

“Siswa yang mau ikut PTM, ya minimal harus dapat izin dari wali murid. Kalau memang lagi kurang enak badan, lebih baik jangan masuk (sekolah, Red),” tuturnya.

Sekretaris Satgas Pencegahan Covid-19 Kota Blitar, Toto Robandiyo mengatakan, implementasi PTM penuh itu tidak hanya pada jenjang SMA/SMK. Tetapi, juga pada SD dan SMP pada 6-12 April. Dia menambahkan, SE Instruksi Kementerian Dalam Negeri (Inmendagri) sebenarnya menyatakan PTM penuh bisa digelar dua pekan. Namun, pihaknya bakal mengkaji ulang sesuai hasil evaluasi.

“Memang kalau di PPKM level 2, boleh PTM 50 persen atau 100 persen. Kami coba dulu 1 minggu, kemudian evaluasi. Padahal sebenarnya boleh sampai 18 April,” ungkapnya.

Nantinya, Toto bersama dinkes dan disdik bakal mengamati PTM sepekan ke depan untuk kemudian dievaluasi. Dia menyebut, apabila sistem tersebut berhasil dilaksanakan tanpa temuan kasus Covid-19, maka penerapan PTM bakal diperpanjang sesuai Inmendagri.

Wakil Kepala (Waka) SMKN 1 Blitar Bidang Kurikulum, Agus Bastomi mengatakan, siswa menyambut pengumuman tersebut dengan antusias. Itu dibuktikan dengan pengumpulan surat izin siswa. Mayoritas, kata Agus, wali murid memperbolehkan anaknya untuk mengikuti PTM.

Sementara itu, jauh sebelum pihaknya menerima SE penerapan PTM 100 persen, sarana prasarana (sarpas) penanggulangan virus di lingkungan sekolah sudah terpenuhi. Mulai dari wastafel cuci tangan, hand sanitizer, dan pengecek suhu tubuh seperi thermogun, tersebar di berbagai area.

“Harapan kami, dengan tatap muka ini, setidaknya bisa mengurangi hambatan siswa dalam menerima pelajaran. Materi dari guru juga supaya bisa terserap dengan baik,” tandasnya. (mg2/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Fokus Kajian Kitab Kuning, Ponpes APIS Sanan Gondang Pakai Metode Layaknya Kuliah

Next Post

Tahlil 4.444 Kali sebelum Pasang Tiang Penyangga Masjid Al Muhajirin

Related Posts

Ini Kreativitas Supendi, Warga Desa Sumberjo, Ubah Sandal Jepit Jadi Karya Seni

Lepas Masker di Tempat Wisata, Bolehkah?

by Radar Blitar Jawa Pos
25 May 2022
0
86

KABUPATEN BLITAR - Buntut keputusan Presiden Joko Widodo soal pelonggaran...

Swadaya Bangun Dua Jembatan Alternatif Jeli-Kediri, Kapolsek Belum Diajak Koordinasi

by Editor RaTu
24 May 2022
0
488

TULUNGAGUNG – Jembatan Jeli yang  menghubungkan Desa Ngadi, Kecamatan Mojo,...

Larang Siswa SMA di Tulungagung Lakukan Konvoi untuk Merayakan Kelulusan

by Editor RaTu
24 May 2022
0
175

TULUNGAGUNG – Peserta didik tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat...

Load More
Next Post

Tahlil 4.444 Kali sebelum Pasang Tiang Penyangga Masjid Al Muhajirin

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Petani Trenggalek Binaan Bayer Panen Padi 9,7 Ton

Rp 260,7 Juta Melayang, Perangkat Desa Ngulanwetan Ngandang

4 months ago
929
Pandemi Covid-19 Mempersulit Pendidikan di Indonesia

Pandemi Covid-19 Mempersulit Pendidikan di Indonesia

4 months ago
1.7k

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital