KABUPATEN BLITAR – Gelaran pilkada dan pemilu masih lama. Kendati begitu dinamika politik tampaknya mulai bergeliat. Indikasinya, puluhan alat peraga sosialisasi (APS) salah satu partai politik (parpol) dirusak orang tak dikenal (OTK) beberapa waktu lalu.
Perusakan tersebut diduga dilakukan Senin (7/2) dini hari. Pemilik sarana sosilisasi ini juga sudah melaporkan peristiwa tak mengenakkan tersebut ke pihak polisi. “Yang di rusak itu ada di Jalan Kusuma Bangsa. Ada lebih dari 70 bendera partai yang rusak,” ujar Wasis Kunto Atmojo, salah seorang anggota parpol.
Pemasangan bendera dilakukan dalam rangka ulang tahun partai. Sejumlah jalur strategis di wilayah Pemkab Blitar menjadi sasaran pemasangan bendera tersebut. “Kami menyayangkan peristiwa tersebut. Kami akan lakukan pengawasan ketat ke depannya,” katanya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Abdul Hakam Sholahuddin mengaku sudah mendengar kabar tersebut. Namun untuk sementara, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, kini tahapan pemilu dan Pilkada 2024 belum ditetapkan. “Jadi ini bukan alat peraga kampanye ya, ini alat peraga sosialisasi,” katanya.
Kendati begitu, Hakam mengatakan peristiwa itu menjadi atensi Bawaslu. Artinya, menjadi penanda bagi personel pengawasan untuk lebih intens dalam bertugas sebagai satu satu penyelenggara pemilu. “Kami juga belum dapat laporan secara resmi. Dan memang untuk sementara, laporannya kepada penegak hukum,” tandasnya.
Untuk diketahui, gelaran Pemilu Serentak 2024 sudah disepakati. Yakni pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota, bakal dilaksanakan Februari 2024 mendatang. Sedangkan pemilihan kepala daerah yakni gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota, dilaksanakan pada 27 November 2027. (hai/c1/wen)