TRENGGALEK – Manajemen RSUD dr Soedomo hanya bisa pasrah menunggu. Hingga Maret ini, mereka menanti kucuran klaim Covid-19 2021 yang belum kunjung cair. Padahal, nominal klaim yang nyaris menyentuh Rp 140 miliar (M) bakal digunakan untuk melengkapi alat kesehatan (alkes) di dua gedung baru.
Direktur RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek dr Mokhammad Rofiq Hindiono membenarkan, manajemen RSUD berencana memakai anggaran klaim Covid-19 untuk memaksimalkan alat kesehatan (alkes) pada dua gedung baru RSUD.
Akibat klaim Covid-19 itu belum cair, pemenuhan alkes menjadi tidak maksimal. Padahal, alkes bertujuan agar fasilitas RSUD lebih lengkap sehingga berguna untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Tujuannya agar masyarakat mau memanfaatkan RSUD untuk menjaga kesehatan (ketika alkes memadai, Red),” ujarnya.
Namun begitu, Rofiq mengaku, biarpun klaim Covid-19 2021 belum cair, manajemen RSUD sudah mencicil kebutuhan alkes. Yakni dengan mengalokasikan sejumlah anggaran melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2022. Selain itu, pihaknya juga menginstruksikan untuk menggabungkan pelayanan dari gedung lama dengan yang baru. “Sebagian alkes sudah kami anggarkan, tapi tentu belum cukup untuk seluruh layanan,” ujarnya.
Di sisi lain, ketua komisi IV Sukarodin mengatakan, kebutuhan anggaran untuk pemenuhan alkes RSUD cukup besar, nominalnya mencapai Rp 150 M. Sedangkan, anggaran sebesar itu tidak mungkin bisa dianggarkan pada 2022 saja. Butuh pengalokasian anggaran berjenjang dengan tahun depan. “Kemampuan anggaran daerah pada tahun ini sekitar Rp 50-70 M dan sisanya nanti akan dialokasikan lagi pada tahun depan,” ucapnya.
Sekadar informasi, penyelesaian pembangunan dua gedung baru RSUD dr Soedomo diperkirakan pada pertengahan Maret 2022, dari awal pembangunan sejak Oktober 2021. Pihak RSUD pun memprediksikan gedung baru sudah bisa beroperasi sekitar awal April.(tra/c1/rka)