KOTA BLITAR – Di tengah kondisi pandemi Covid-19 mengalami peningkatan, namun tidak menyurutkan rencana pembangunan infrastruktur. Salah satunya perbaikan jalan. Rencananya, tahun ini ada beberapa ruas jalan yang bakal menjadi sasaran perbaikan.
Perbaikan ruas jalan itu termasuk pemeliharaan berkala. Pemkot memanfaatkan dua sumber dana untuk pemeliharaan jalan. Yakni, dari dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Blitar Suharyono mengatakan, tahun ini pemkot tetap menyediakan anggaran untuk perbaikan ataupun pemeliharaan ruas jalan. Setidaknya ada empat ruas jalan yang masuk pemeliharaan. “Ada Jalan Suryat, Jalan Batanghari, Jalan Widuri, dan Jalan Jati,” jelasnya kepada Koran ini, kemarin (20/2).
Total anggaran yang disediakan sekitar Rp 3,6 miliar. Anggaran itu bersumber dari DAK dan DAU. “Saat ini sedang proses perencanaan. Secepatnya dilelang agar segera terlaksana,” ujarnya.
Beberapa proyek pemeliharaan jalan itu merupakan proyek yang tertunda. Seperti pemeliharaan Jalan Suryat dan Jalan Batanghari, itu sebenarnya telah direncanakan pada tahun lalu. Namun harus tertunda karena kebijakan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.
Sebagaimana diketahui, sejumlah ruas jalan di Kota Blitar sudah menunjukkan kerusakan. Berdasarkan pantauan Koran ini, kerusakan terjadi di antaranya, di Jalan Jati, Jalan Sawunggaling, dan Jalan Widuri. Rata-rata kerusakan itu terjadi di jalan yang sering dilalui kendaraan berat.
Contohnya seperti di Jalan Sawunggaling, Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul. Kondisi jalan tersebut rusak sudah hampir dua tahun dan tak kunjung diperbaiki hingga akhirnya diprotes warga setempat.
Aksi protes itu dilakukan dengan menambal lubang dengan semen. Warga menolak jika hanya diperbaiki dengan tambal sulam. Protes itu pun langsung direspons pemkot dengan memperbaiki jalan yang rusak. Tetapi tetap dengan tambal sulam. “Namanya saja perbaikan. Kalau peningkatan ya diaspal semuanya,” tegasnya.
Menurut warga, Jalan Sawunggaling itu memang kerap dilewati kendaraan berat. Di antaranya truk pasir. “Kalau keinginan warga diperbaiki total. Setelah itu, jangan dilewati truk pasir lagi. Apalagi yang over muatan. Rusak lagi dong nanti,” ucap Adi, salah satu warga setempat. (sub/c1/ady)