KOTA BLITAR – Kemeriahan perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan bagi-bagi angpao. Tahun ini, Andres Prasetyo, warga Desa Sanankulon, Kecamatan Sanankulon, membuat inovasi angpao dengan kemasan berbeda. Angpao yang dibuatnya berukuran jumbo atau disebut giant angpao.
Di ruang depan toko berukuran 3×6 meter, tampak dua karyawan sedang menyiapkan beberapa angpao. Tangannya terlihat sibuk memilih barang dan mengisi beberapa giant angpao. Sementara itu, Andres sedang mengecek deretan giant angpao yang berjejer rapi di sofa dan lantai. Rencananya, angpao tersebut akan dikemas dan segera dikirimkan.
Giant angpao tersebut terdiri dari beberapa jenis ukuran. Yakni, ukuran besar, sedang, dan kecil. Giant angpao besar berukuran 48×75 sentimeter (cm), giant angpao sedang berukuran 32×45 cm, dan yang kecil berukuran 25×33 cm. “Selain giant angpao, kami juga produksi angpao berukuran kecil untuk uang,” ujar Andres Prasetyo, kemarin (23/1).
Inovasi angpao jumbo ini pun menarik perhatian ratusan pasang mata. Selain bentuknya unik, kegunaan angpao ini juga lebih beragam. Tak heran jika ratusan angpao ini laku terjual hanya dalam waktu sekitar dua minggu.
Saat pekan Natal pada Desember lalu, Andres mulai berpikir untuk membuat inovasi pada perayaan Imlek. Sebab, pada perayaan Imlek pascapandemi pasti lebih banyak anggota keluarga yang berkumpul.
Ide angpao yang belum pernah dilakukan ini muncul dari karung snack ulang tahun. Andres sudah memproduksi dan mendistribusikan karung snack ulang tahun sejak sepuluh tahun lalu. Dia memastikan tidak ada duplikat dari produk miliknya. Sebab, dia membuat produknya sendiri. “Mulai dari desain, cetak, dan jahit, kami melakukan sendiri bersama tim,” terang pria 35 tahun ini.
Awalnya, Andreas merasa tidak nyaman melihat sisa karung snack ulang tahun di tokonya. Sisa karung snack tersebut tertumpuk cukup banyak di tokonya. Dia pun memutar otak untuk berinovasi. Meskipun awalnya ragu, tetapi dia yakin jika produknya akan laku di pasaran. “Saya harus yakin kalau produk saya dapat membuat daya tarik pembeli,” katanya.
Andres menunjukkan beberapa giant angpao yang telah terisi. Dia membuat angpao jumbo untuk menambah kemeriahan suasana Imlek. Menurutnya, anak kecil pasti akan lebih senang jika mendapatkan hadiah yang besar. Tentunya, giant angpao ini juga membuat anak penasaran dengan isinya.
Giant angpao tersebut dapat diisi dengan bermacam varian. Ada yang berisi mainan, tumbler, snack, hingga bantal. “Biasanya angpao hanya berisi uang, sedangkan kalau besar isinya bisa bermacam-macam,” papar pria berkacamata ini.
Pria yang mengawali karirnya sebagai guru ini berhasil membuat berbagai inovasi produk sebagai ladang usahanya. Dia menyebutkan, inovasi giant angpao yang terbuat dari bahan vinil ini dipasarkan dengan harga yang ramah bagi kantong. Cukup mengeluarkan bujet sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 57 ribu sudah bisa mendapat giant angpao.
Tak heran jika para pembeli terpikat dengan produk tersebut. Hal ini dibuktikan dengan riwayat penjualan yang tidak hanya di dalam kota, tetapi hingga luar pulau. “Saya memasarkan lewat e-commerce. Dan, saya tidak mengira jika banyak pembeli yang berasal dari luar pulau,” akunya. (*/c1/sub)