KOTA BLITAR – Harapan keluarga besar SMP Negeri 1 Doko agar sekolah segera direnovasi tampaknya sulit terealisasi. Pasalnya, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blitar memastikan tahun ini belum bisa melakukan perbaikan lantaran belum ada anggaran.
Kepala Dindik Kabupaten Blitar Luhur Sejati membenarkan hal itu. Dia mengaku, tak tutup mata dengan insiden robohnya salah satu kelas di sekolah negeri di Doko itu. Sayangnya, pihaknya baru bisa melaksanakan renovasi awal tahun depan.
“Sudah kami asistensi, insyaallah segera dibangun. Minimal 2023 segera kami perbaiki. Ini sudah selesai PAK, tinggal dua bulan saja,” ujarnya kepada Koran ini beberapa waktu lalu.
Sementara menunggu langkah renovasi, kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa kelas IX E sebanyak 32 anak itu dialihkan ke ruang olahraga. Meskipun agak sempit dan tak berdinding, jelas menjadi perkara sulit bagi siswa berkonsentrasi.
Terkait kondisi itu, jelas Luhur, lebih penting mengkondisikan pola jam pembelajaran. Sehingga, efektifitas belajar siswa tetap berjalan aman. Disinggung soal belanja tak terduga sebagai dana perbaikan bangunan, dia tak banyak berkomentar. Dia memberikan sinyal bahwa renovasi tetap dilakukan tahun depan.
“Ini bukan prosesnya sulit enggak, jumlahnya sedikit, jadi lebih enak, aman, dan bisa terlaksana dengan maksimal. ruang sederetnya juga akan kita rehab,” terangnya.
Humas SMP Negeri 1 Doko Edi Suhariyanto mengatakan, siswa sudah belajar di ruang tenis meja selama sepekan terakhir. Namun, pihaknya memastikan minim kendala saat KBM, meski kelas yang digunakan jauh lebih sempit. Dia berharap tahap renovasi segera dilaksanakan. Sehingga siswa bisa belajar dengan leluasa.
Pihak dindik, terang dia, sudah melakukan pemantauan ke lokasi kelas roboh pada Selasa (4/10) lalu. Menurut informasi yang diterima, dindik tengah mengajukan nota dinas terkait rincian kebutuhan dana untuk renovasi.
“Ya memang suasana berbeda dari (kelas) sebelumnya. Sekolah menunggu langkah dinas untuk pembangunan, semoga segera terlaksana,” tandasnya.
Seperti diwartakan, kelas IX E SMP Negeri 1 Doko roboh pada Senin (3/10) siang, setelah diguyur hujan lebat. Sebelumnya, sekolah sudah melakukan antisipasi. Sebanyak 32 siswa dievakuasi di kelas darurat. Sehingga tak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Kepala Seksi (Kasi) Sarana Prasarana (Sarpras) Dindik Kabupaten Blitar Mariadi menegaskan, pihanya sudah mengajukan nota dinas ke bupati terkait rencana perbaikan ruang kelas. Diprediksi, anggaran sekitar Rp 140 juta bakal mengkaver perbaikan. “Bisa mencukupi sampai finishing. Tapi, belum tahu sumber anggaran dari mana,” ungkapnya. (luk/ady)