TRENGGALEK – Deteksi dini akan bahaya narkoba harus dilakukan semua pihak, apalagi aparat penegak hukum. Pasalnya, jika dalam lingkup aparat penegak hukum ada oknum yang mengonsumsi narkoba, pastinya proses penegakan yang dilakukan tidak maksimal.
Untuk itu kemarin (31/3) jajaran Polres Trenggalek melakukan tes urine secara mendadak. Itu terlihat tanpa pemberitahuan sebelumnya, sedikitnya 32 anggota langsung digiring untuk melaksanakan tes setelah kegiatan apel. Dalam proses tersebut, anggota yang melakukan tes urine terus diawasi mulai dari pengisian absen, pengambilan urine di toilet, hingga pemeriksaan hasil urine. Tujuannya agar hasil yang didapat merupakan hasil yang sebenarnya akan kondisi para anggota tersebut. “Ini merupakan komitmen kami dalam upaya memerangi narkoba sehingga melaksanakan kegiatan rutin berupa pemeriksaan urine bagi seluruh personel Polres Trenggalek,” ungkap Kasi Humas Polres Trenggalek Iptu Suswanto.
Dia melanjutkan, dalam proses tersebut polres tidak pandang bulu bagi tiap anggota. Jika ada yang didapati hasil positif akan diproses seperti seharusnya. Sebab dalam hal ini tes urine merupakan deteksi awal kandungan narkoba sehingga ada kemungkinan positif palsu, karena anggota bersangkutan sedang tidak enak badan dan mengonsumsi obat lain. “Jika dalam proses tersebut terbukti mengonsumsi narkoba, pastinya kami tidak akan memberikan toleransi,” katanya.
Sebab, dalam proses penumpasan peredaran barang haram tersebut bisa diibaratkan untuk membersihkan lantai tidak bisa dengan sapu yang kotor. Untuk itu, dalam upaya pencegahan hingga penegakan hukum harus total dan tidak membuka ruang sedikit pun kepada para pelaku penyalahgunaan narkoba. Termasuk kepada personel jajarannya. Ketegasan ini perlu untuk mewujudkan Trenggalek zero narkoba.
Namun syukurlah dalam tes urine yang dilakukan secara mendadak dan wajib diikuti oleh anggota baik perwira, bintara, maupun ASN di lingkungan Polres Trenggalek tersebut belum ditemukan adanya tanda-tanda positif. Kendati demikian kegiatan serupa akan terus gencar dilakukan, bahkan ke depan tidak sebatas tingkat polres, tetapi juga polsek jajaran. Tujuannya, selain peningkatan disiplin juga mengantisipasi pelanggaran dan penyalahgunaan narkoba oleh anggota. “Kendati sifatnya rutin, namun kegiatan ini mendadak sehingga anggota tidak ada yang tahu kapan pelaksanaanya hingga siapa yang disuruh untuk mengikutinya,” jelas Suswanto. (jaz/c1/rka).