BESUKI, Radar Tulungagung – Persiapan Arsy Ribut Widya Putri, penari asal Desa Siyotobagus, Kecamatan Besuki, dalam mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMK Tahun 2021 terbilang sangat singkat. Hanya dalam satu hari, dia harus menguasai konsep. Namun atas upayanya yang tekun, gadis ini berhasil menyabet medali perak di event nasional tersebut.
Kepada Radartulungagung.co.id, Arsy mengaku tak punya keturunan darah seni. Namun dia kepincut karena gerakan tari yang unik setelah iseng ikut latihan di sanggar tari Kembang Sore cabang Bandung saat dirinya masih kelas II SD. Usianya 8 tahun waktu itu.
Siswi SMKN 1 Boyolangu ini melanjutkan, banyak pengalaman yang didapat dari dunia tari yang dipilihnya. Salah satunya tentang keikutsertaan mengikuti festival dan lomba seni siswa nasional (FLS2N). Di tahun 2020, dia ditunjuk sekolah untuk mewakili FLS2N tingkat provinsi. Dia meraih juara III di FLS2N tersebut. “Awalnya nyaris mau menyerah. Tapi setelah diyakinkan pelatih saya, mbak Hapsari, rasa percaya diri saya mulai meningkat,” terangnya.
Arsy mengatakan FLS2N ini event berkelanjutan. Di tahun 2021, dia tanpa sengaja kembali tampil di event yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). “Kebetulan karena situasi pandemi, jadi lomba dilaksanakan virtual,” tuturnya.
Dan atas upayanya, dia berhasil membuat juri kepincut dengan tarian yang dibawakannya. Arsy kembali meraih medali, berupa medali perak di FLS2N tersebut. “Alhamdulillah, keberhasilan ini juga tak lepas dari dukungan semua pihak, tim sekolah dan pelatih saya,” ujarnya.. (lil/c1/rka/dfs)