TRENGGALEK – Keheningan dini hari di Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan pecah. Sekitar pukul 01.10 kemarin (14/3), warga dikagetkan ledakan di wilayah RT 8, RW 2. Ternyata itu berasal dari aksi si jago merah yang melahap toko bangunan milik Mugiyo, warga setempat. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut, namun akibat hal tersebut pemilik toko bangunan mengalami kerugian sekitar Rp 800 juta. “Kejadian itu terjadi ketika seluruh warga tertidur lelap, dan diketahui setelah ada warga kami yang kebetulan bertetanggaan dengan toko terbangun karena kaget setelah mendengar ledakan,” ungkap Kepala Desa (Kades) Kedungsigit, Kecamatan Karangan Arys Cahyo Widagdo.
Dia melanjutkan, kondisi tersebut membuat warga sekitar panik. Sebab saat diketahui api sudah membesar dan letak toko bangunan tersebut berada di area pemukiman. Sehingga bukannya tidak mungkin jika terlambat penanganan bisa merembet ke rumah warga. “Kepanikan warga saat itu terlihat ada yang sampai menyelamatkan hewan ternak ke tempat aman, hingga perabotan dapurnya,” ungkapnya.
Bersamaan dengan itu ada warga yang melaporkan ke petugas desa, dan diteruskan ke pemadam kebakaran juga polisi. Beberapa menit berselang tim pemadam kebakaran (damkar) datang ke lokasi, dan langsung melakukan proses pemadaman. “Setelah tim dakar datang, warga membantu proses pemadaman sebisanya, syukuran setelah itu situasi berlangsung kondusif dan api bisa dipadamkan,” jelasnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran (Satpol PPK) Trenggalek St. Triadi Atmono. Dia melanjutkan, setelah menerima laporan tersebut sekitar pukul 01.22, tim damkar langsung bergerak cepat di lokasi. Saat itu untuk proses pemadaman api, tidak tanggung-tanggung dua unit mobil damkar, dan satu unit mobil water suplay diterjunkan. Sehingga sesampainya di lokasi, petugas dengan cepat menyiapkan peralatan dan bergegas memadamkan api. “Dari situ sekitar satu setengah jam waktu yang kami butuhkan untuk proses pemadaman api, juga pendinginan,” imbuhnya.
Itu terjadi lantaran bangunan yang mengalami kebakaran cukup besar yaitu sekitar 25 meter kali 30 meter. Selain itu pada proses tersebut petugas harus berhati-hati lantaran dalam toko tersebut terdapat barang yang mudah terbakar jika tersulut api seperti tiner dan spiritus. Sedangkan berdasarkan pengamatan petugas baik dari damkar maupun kepolisian, dugaan sementara pemicu kebakaran akibat korsleting listrik. “Sekitar pukul 07.00 tadi kami beserta tim gabungan melakukan olah TKP, dan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini,” jlentrehnya.(jaz/rka)