TULUNGAGUNG – Tidak ada yang menyangka, sedang asyik memijat tubuh temannya di sawah Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, tiba-tiba melihat yang dipijat tidak sadarkan diri kemarin (24/11). Korban bernama Baidowi, diduga meninggal dunia lantaran sakit yang dideritanya selama seminggu terakhir.
Kapolsek Gondang AKP Randy Irawan mengatakan, pria 69 tahun itu berangkat ke sawah dengan keadaan sehat dan sejak pukul 08.00 WIB telah bergerak menuju sawahnya untuk menyemprotkan obat pupuk ke tanaman padinya. Namun, pada sekitar pukul 09.00 WIB, dia istirahat dan merasa lemas, hingga meminta pertolongan warga sekitar untuk dibawa meneduh ke gubuk yang tidak jauh dari lokasi sawahnya.
“Sekitar pukul 09.25 WIB, korban meminta temannya bernama Muhaimin untuk memijat pundaknya. Lalu, ketika saksi Muhaimin memegang pundak korban dan memijat tidak sampai lima menit, tiba-tiba korban tertunduk lemas,” ujar Randy yang dihubungi melalui telepon.
Lantaran ketakutan, Muhaimin memanggil temannya, Sumaji. Ketika denyut nadi di tangan korban dicek, ternyata saat itu korban sudah tidak bernyawa. Setelah itu, para saksi melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Desa Notorejo, yang kemudian langsung mengajak Polsek Gondang serta Unit Inafis Polres Tulungagung untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sembari menunggu Unit Inafis datang, Randy menutupi jasad korban dengan menggunakan sarung dari warga sekitar. Selain itu, dia menghubungi pihak keluarga untuk ke lokasi kejadian agar mengetahui kondisi korban. Pihaknya juga menghubungi Puskesmas Gondang untuk membantu mengidentifikasi penyebab kematiannya. “Dari pemeriksaan Unit Inafis Polres Tulungagung tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak petugas medis juga menyebut korban meninggal dunia lantaran penyakit dalam yang dideritanya dan tidak segera diobati,” terangnya.
Berdasarkan keterangan anak korban yang bernama Nurul Khusna Fitriani, 33, dari sepengetahuannya sang ayah tidak memilki riawayat penyakit. Namun, selama seminggu terakhir, ayahnya mengeluhkan sering batuk-batuk dan tidak enak badan. Padahal, anak perempuannya itu sering mengimbau untuk istirahat di rumah, tetapi korban tetap beraktivitas di sawah.
“Keluarga korban menerima kejadian tersebut dan membuat surat pernyataan bahwa menghendaki untuk tidak dilakukan visum di rumah sakit. Jenazah langsung disemayamkan oleh keluarga di pemakaman setempat,” pungkasnya.(jar/c1/din)