TULUNGAGUNG – Pelayanan di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Tulungagung tetap berjalan seperti biasa pada kemarin (14/2). Meski pada Minggu sore (13/2), dihantam angin kencang hingga sejumlah atap bangunan rusak.
Kanit Regident Satlantas Polres Tulungagung, Iptu Safiq Jundhira Zulkarnaen lebih rinci menjelaskan bencana tersebut terjadi pada Minggu sore (13/2) kemarin. Ketika itu, sekitar pukul 16.00 hujan disertai angin kencang datang ke lingkungan kantor Samsat di Jalan Pahlawan, masuk Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru. Dengan singkat memporakporandakan bangunan dan pohon sekitar. “Beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya saja, atap gedung layanan berupa gavalum, terbawa angin, ranting pohon berjatuhan sekitar serta paling parah atap empat layanan fotocopy terlepas di balik bangunan,” terangnya.
Tak ingin terulang, Senin (14/2) sebelum membuka pelayanan, pihaknya melakukan perampingan ranting pohon. Ia juga melakukan pemulihan (recovery) dengan segera melakukan perbaikan pada atap, hingga kabel yang terputus. Agar layanan masyarakat bisa berjalan normal kembali. “Ini tadi kami langsung pemulihan (recovery) ya. Kami juga tebang pohon yang dirasa rantingnya tidak kuat,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan kepala administrasi pelaksana (adpel) Kantor Bersama Samsat Tulungagung, M. Chudori. Dia menjelaskan kerusakan yang diakibatkan angin kencang tersebut masih tergolong ringan. Kebanyakan bangunan rusak pada bagian atap yang kabur kanginan. Gedung/bangunan yang terdampak diantaranya, gedung dharma wanita, gedung arsip/berkas, layanan fotocopy dan lainnya. “Meski ada yang rusak, namun tidak membuat layanan kita terganggu. Dan beruntung, gedung utama masih kokoh,” katanya.
Kendati demikian, Chudori menyebut estimasi kerusakan tersebut mencapai lebih dari Rp 25 juta. Lantas, pihaknya melaporkan bencana tersebut ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur hingga ke pusat. Karenanya, ia harus melakukan perbaikan guna layanan kembali normal. “Sudah. Bahkan pimpinan kami sudah melaporkan ke pusat dengan melampirkan foto-fotonya,” jelasnya.
Pihaknya juga melakukan pemulihan segera. Yakni dengan memperbaiki atap gedung arsip, jalan penghubung gedung utama dan layanan plat, dan gedung lainnya yang berkaitan dengan pelayanan. “Sedangkan untuk di layanan fotocopy, kami sudah mengkomunikasikan dengan 4 penyewa yang atapnya lepas terbawa angin. Dan mereka merespon dengan berinisiatif membuat atap secara mandiri hari ini, sembari menunggu perbaikan dari kami,” terangnya.
Sisi lain, penyewa ruko fotocopy, Endang mengatakan akibat hujan disertai angin kencang kemarin mengakibatkan usaha fotocopy yang dikelolanya terhambat. Lantaran, kabel listrik putus, serta atap bangunan yang lepas. “Ya tetap buka. Kami tetap beri layanan, tapi sementara fotocopy bergabung dengan teman,” jelasnya.
Ia berharap segera ada perbaikan. Karena kondisi cuaca hujan seperti ini, mengancam mesin fotocopy miliknya. “Ini tadi belum kami cek mesinnya. Namun kemarin sempat terendam air pada kabelnya, sehingga rawan korslet,” tandas warga Desa Rejoagung ini
Selain kantor SAMSAT, angin kencang juga memporak porandakan puluhan rumah di Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru pada Minggu (13/2). Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menilai kerusakan akibat angin kencang tersebut tergolong ringan. “Berdasarkan data kami, ada sekitar 20-an rumah dan kantor Samsat yang terdampak. Rata-rata rusak bagian atap, namun tergolong ringan ya,” ucap Plt Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung, Soeroto.
Dia menjelaskan pendataan tersebut masih terus dilakukan pada Senin (14/2) kemarin. Setelah selesai, akan mendistribusikan bantuan material yang dibutuhkan. Seperti genting, dan asbes. “Karena cuaca kini tak menentu, makanya perlu diwaspadai ya, bagi daerah rawan bencana baik banjir, puting beliung maupun longso,” tandasnya. (lil/rka)