KOTA BLITAR – Kesiapan atlet dance sport IODI Kota Blitar menghadapi panasnya persaingan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) terus berlanjut. Semangat yang tak pudar, menunjukkan ambisi demi mengharumkan kota tercinta.
Alunan musik energik menggema setiap sore menuju malam. Itu menandakan 10 atlet dance sport IODI Kota Blitar memulai latihannya. Ya, mereka yang berasal dari berbagai macam latar belakang seni tari berkomitmen memberikan hasil cemerlang dalam gelaran perdana Porprov Jatim cabang olahraga dance sport, yang akan digelar pada 26-28 Juni mendatang.
Di sela-sela waktu latihan, Ketua Umum (Ketum) IODI Kota Blitar, Eva Yuanita SE MM mengatakan, kini dia dan KONI Kota Blitar terus memantau perkembangan dan kesiapan atlet. Sebab, 10 atlet yang telah diproyeksikan itu harus turun di dua kategori besar. Yakni, enam atlet di cabang dansa ballroom, sementara empat lainnya memperkuat dansa umum.
“Atlet kami sudah menguasai tujuh jenis tarian dari 10 kategori yang ada di dansa ballroom. Akan kami maksimalkan pemberangkatan dengan menurunkan atlet di setiap kategori yang sudah dibuka,” ujar perempuan yang akrab disapa Eva itu.
Bukan perkara mudah. Harmonisasi gerakan dan musik seolah menjadi harga mati. Eva memastikan, dari segi kesiapan, anak didiknya itu sudah siap 85 persen. Sisa waktu sebulan ini, bakal dia manfaatkan untuk mendongkrak performa dan mental saat tampil di Jember nanti.
Ibu satu anak itu menambahkan, kini dia tengah memfokuskan kesepuluh atlet berusia di bawah 21 tahun itu untuk lebih percaya diri. Dia pun getol melatih mereka di tempat terbuka. Menurut Eva, itu mampu membuat atlet tak malu-malu saat menghadapi tekanan dari banyaknya penonton ketika tampil.
“Kalau dansa ballroom, satu anak bisa turun 6-7 kategori. Kalau dansa umum, per anak 2-3 kategori. Kalau ditotal, kami bisa memiliki sekitar 37 peluang meraih medali,” jelasnya.
Soal medali memang tak ada yang ingin melewatkan begitu saja. Eva mengakui, porprov tahun ini merupakan kali pertama dance sport ambil bagian. Dia tak mau usahanya bersama para atlet gagal hanya karena larut dalam ambisi.
Realistis, perempuan berambut sepundak itu mematok target, minimal meraih 10 poin. Sementara saat disinggung soal warna medali, Eva juga tak mau muluk-muluk. Dia tak menampik bahwa semua kontingen kota dan kabupaten mengusung misi memboyong emas. Karena itu, diprediksi persaingan cabor tersebut cukup ketat.
“Kalau soal medali, kami masih cabor baru dan perdana untuk porprov. Memang ada medali emas yang kami raih di kejurda tahun lalu. Nah, di porprov tidak janji, tapi kami usahakan yang terbaik,” tuturnya.
Begitu besar harapan KONI Kota Blitar dan IODI Kota Blitar untuk mengharumkan nama kota tercinta di ajang bergengsi ini. Semangat yang ditampakkan atlet-atlet muda itu juga menjadi pelecut bahwa potensi menyabet emas bukanlah ilusi semata.
Sementara ada 10 atlet yang bakal melaju di kompetisi olahraga prestisius di Jawa Timur itu. IODI Kota Blitar terus menjaring bibit-bibit unggul untuk berkarir menjadi atlet dance sport. “Kami terus mencari calon-calon atlet. Untuk bergabung bersama kami (IODI Kota Blitar), gratis biaya,” lanjut Eva.
Nah, dalam program “Menari Bersama Atlet IODI Kota Blitar” yang digelar setiap Sabtu di Blitar Square Mall lantai II mulai pukul 17.00-19.00, bibit unggul di Bumi Bung Karno terus dicari.
Syarat pendaftaran, yakni peserta khusus domisili KK Kota Blitar, usia di bawah 21 tahun, dan suka menari. Apabila memiliki portofolio kejuaraan menari, boleh dilampirkan dengan menghubungi Eva Yuanita SE MM di nomor 085649500035. (*/c1/wen)