KABUPATEN BLITAR – Induk cabor wushu kabupaten punya target realistis di Popda tahun ini. Yakni, untuk setidaknya menyabet satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Hasilnya, atlet kabupaten justru menyabet dua emas. Padahal, sebagian atlet yang dikirim merupakan atlet dari cabor pencak silat.
Seperti yang diketahui, sebagian besar cabor bela diri di kabupaten dibina secara “satu atap”. Mulai dari cabor muay thai, kick boxing, tinju, pencak silat, hingga wushu. Maka, satu atlet bisa tergabung dalam lebih dari satu cabor bela diri. “Itu sebabnya, dalam masa persiapan yang singkat, kita masih bisa membawa atlet yang kompeten. Sebagian atlet yang kita turunkan kemarin memang pesilat. Jadi, kita tinggal poles wushu saja. Karena sudah ada dasar bela diri,” kata pelatih Pengkab Wushu Blitar, Ahmad Febri Nurwindani.
Total, Dani mengungkapkan, ada sebanyak empat atlet yang dikirim ke venue Popda. Itu terdiri dari dua atlet putra. Yakni, Reza Ardiana Putra di kelas 56 kilogram (kg) dan M. Irfan Amali di kelas 65 kg. Selanjutnya, ada dua atlet putri. Yaitu, Hidayatul Fitriyasari di kelas 45 kg dan Agustina Rahmawati di kelas 48 kg.
“Kita dapat dua medali emas. Satu emas dari atlet putra M. Irfan di kelas 65 kg dan satu lagi dari atlet putri Agustina di kelas 48 kg. Kita memang tidak membawa pulang medali perak atau perunggu. Tapi, raihan dua emas ini dinilai justru lebih baik karena poin yang lebih tinggi,” bebernya.
Menilik hasil tersebut, induk cabor bakal kembali mengulang trik yang sama. Yakni, untuk merekrut atlet dari cabor bela diri lain. Itu berkaitan dengan rencana keikutsertaan induk cabor di Popda VIII Jatim di tahun depan. “Bulan depan ada seleksi lagi. Bisa saya prediksi, akan ada banyak atlet cabor bela diri yang ikut serta. Ini justru bagus,” akunya.
Ketua Harian Pengkab Wushu Blitar, Sugeng Wahyu Widodo menerangkan, kedua atlet wushu yang menyabet medali emas di Popda tidak boleh leha-leha. Pasalnya, peraih emas di multievent pelajar tingkat provinsi ini bakal mewakili Jatim di tingkat yang lebih tinggi. “Yaitu, Popnas tahun depan. Berarti ada dua wakil dari Kabupaten Blitar di cabor wushu. Ini perlu disiapkan secara matang, mengingat anggaran dan waktu yang terbatas,” tegasnya. (dit/c1/ady)
