ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Saturday, March 25, 2023
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
No Result
View All Result
Home Berita Daerah Blitar

Awal Tahun, Wabah DB Mengintai, 100 Kasus di Januari 2022

by Radar Blitar Jawa Pos
in Blitar, Headline
0

KOTA BLITAR – Penanganan wabah demam berdarah (DB) dengue di Bumi Penataran masih perlu penanganan intensif. Terlebih, pada awal tahun ini hampir semua kecamatan diguyur hujan. Kondisi ini dikhawatirkan memantik populasi nyamuk demam berdarah.

Subkoordinator (Subko) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi mengungkapkan, musim hujan memicu perkembangbiakan nyamuk. Hewan pengisap darah ini biasanya bersarang di genangan, bak mandi, serta barang-barang bekas.

“Awal tahun ini masih berpotensi mewabah karena faktor musim juga. Kami intensifkan beberapa daerah yang kasus tahun lalu tinggi,” ujarnya kemarin (30/1).

Mengacu data, jumlah penderita DB pada Januari 2022 mencapai 100 kasus. Sementara pada periode yang sama tahun ini, jumlahnya lebih rendah dengan 31 kasus. Mayoritas penderita, kata dia, masih tersebar mulai anak-anak hingga dewasa.

Eko -sapaan akrabnya- menambahkan, total kasus DB selama periode 2022 lalu cukup mengkhawatirkan, dengan lebih dari 338 kasus jangkitan. Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan catatan penderita pada 2021 dengan 140 kasus dan 1 meninggal dunia. Lalu, pada 2020, sedikitnya 199 kasus DB dan 1 orang meninggal dunia.

“Kami gencarkan sosialisasi dan antisipasi sejak dini. Jangan sampai tahun ini kasusnya tinggi seperti tahun lalu dan 2019 sampai 608 kasus dan 8 orang meninggal,” terangnya.

Pria ramah ini mengimbuhkan, potensi jangkitan nyamuk berwarna hitam dan putih ini bisa terjadi di semua kecamatan. Namun, mengacu data kasus tahun lalu, ada lima kecamatan penyumbang DB tertinggi. Di antaranya, Kecamatan Nglegok, Kanigoro, Garum, Sanankulon, dan Kecamatan Srengat.

Sebagai pencegahan lonjakan kasus, pihaknya sudah melakukan pengasapan alias fogging di sebagian daerah. Menurutnya, pengasapan itu tak bisa dilakukan sembarangan. Sebab, harus berkoordinasi dengan warga dan puskesmas untuk menentukan status sebaran DBD.

Nah, melalui survei epidemiologi, pihaknya bakal mengetahui tingkat kerawanan DB di suatu daerah. Adapun fogging dilakukan khusus untuk daerah yang memenuhi kriteria. Misalnya, terjadi kasus meninggal dunia, angka bebas jentik di bawah 95 persen, serta proses penularan DBD terjadi kepada lebih dari satu penderita dalam radius 100 meter. Artinya, apabila belum terdapat kriteria tersebut, maka masyarakat harus fokus melakukan penanggulangan dini.

“Nanti bakal disimpulkan penanggulangan fokus. Terdiri dari fogging, PSN (proyek strategis nasional), dan abatisasi,” tandasnya. (luk/c1/hai)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare

Leave a Reply Cancel reply

Connect with:
Facebook Google Twitter

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Call us: +1 234 JEG THEME
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • Sports
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.