ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Sunday, March 26, 2023
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
  • Home
  • ePaper
  • About Us
  • Contact
  • Career
No Result
View All Result
ePaper Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
No Result
View All Result
Home Berita Daerah Blitar

Awas, Lansia Dominasi TB 769 Kasus, 40 Penderita Meninggal

by Radar Blitar Jawa Pos
in Blitar, Headline
0

KOTA BLITAR – Catatan kasus terpapar penyakit tuberkulosis (TB) di Bumi Penataran patut diwaspadai lebih serius. Pasalnya, hingga pertengahan bulan ini sudah terdapat ratusan penderita. Salah satu golongan yang cukup rentan yakni masyarakat lanjut usia (lansia).

Subko Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar Eko Wahyudi menyebut, sejatinya penyakit yang menginfeksi paru-paru ini bisa menjangkit seluruh lapisan masyarakat. Baik anak-anak hingga lansia. Kuat dugaan virus pemicu TB yakni Mycobacterium tuberculosis ini bersumber dari lingkungan yang kumuh.

“Untuk itu, kebersihan baik di rumah maupun di luar rumah harus jadi prioritas utama. Ini mutlak untuk mengantisipasi TB,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Eko -sapaan akrabnya- menjelaskan, TB merupakan penyakit menular akibat paparan bakteri. Selain menyerang paru-paru, tak jarang penyakit ini menginfeksi organ lain. Seperti ginjal dan otak. Penularan TB terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) penderita TB saat bersin atau batuk. Penyakit ini berpotensi menimbulkan kematian apabila penyintas tak melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Data dari dinkes, penderita penyakit bergejala nyeri dada ini mencapai 769 kasus. Itu terdeteksi selama periode Januari hingga pertengahan bulan ini, dari 24 puskesmas yang tersebar di Kabupaten Blitar. Dari jumlah itu, usia dewasa hingga lansia paling banyak terjangkit. Yakni, lebih dari 50 persen, disusul golongan usia remaja dan anak-anak.

Hingga pertengahan bulan ini, terdapat 40 penderita dari berbagai usia yang meninggal dunia. Selain kronis, salah satu penyebabnya yakni penderita tak segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) sehingga memperkecil peluang kesembuhan.

“Sembuh itu bisa. Tapi, beberapa dari mereka baru mau periksa dan berobat saat sudah parah. Padahal pengobatannya butuh waktu lama,” imbuh pria ramah ini.

Penyintas TB, kata dia, harus segera melakukan pengecekan ke puskesmas. Itu agar ditangani secara klinis dan terukur. Pengobatannya wajib dilakukan rutin. Setidaknya, sekitar enam hingga delapan bulan. Semakin rutin mengonsumsi obat sesuai resep dokter, maka peluang sembuh terbuka lebar.

“Rutin memakai masker. Apabila batuk, nyeri di dada berkepanjangan, segera periksa. Pengobatan gratis di puskesmas yang dibiayai pemerintah,” tandasnya.

Untuk diketahui, tahun lalu temuan kasus TB lebih rendah. Yakni, sekitar 484 kasus, dan 25 penderita meninggal dunia. Masyarakat yang paling banyak terpapar yakni masih dari golongan lansia. (luk/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare

Leave a Reply Cancel reply

Connect with:
Facebook Google Twitter

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Call us: +1 234 JEG THEME
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • Sports
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.