KABUPATEN BLITAR – Nasib sial menimpa Mufit Ula Fauji, warga Desa Tumpakoyot, Kecamatan Bakung. Niatnya yang hanya mencari ikan, justru berbuah petaka. Dia tersapu ombak saat memancing bersama ketiga rekannya di Pantai Pangi, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bakung, Minggu (10/7). Kini, pencarian terus dilakukan.
Koordinator Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza mengatakan, proses penyisiran melibatkan 50 personel gabungan. Di antaranya Tim SAR, Basarnas, BPBD, TNI, Polisi, hingga masyarakat sekitar lokasi kejadian. Meski begitu, hingga memasuki hari kedua, belum ada indikasi lelaki berusia 29 tahun itu ditemukan.
“Penyisiran masih di sekitar tempat kejadian. Kami mengalami kendala, seperti ganasnya ombak dan angin,” ujar Yoni Fariza, kemarin (11/7).
Pencarian kemarin dimulai sekitar pukul 08.00. Daratan Pantai Pangi menjadi lokasi awal. Dari titik itu, petugas bergeser hingga Pantai Pasur. Sedangkan di jalur laut, dari sisi barat Pantai Pangi petugas menyisir hingga Pantai Molang.
Sekitar pukul 16.00 operasi dihentikan. Mufit tak ditemukan. Petugas berencana kembali mencari hari ini (12/7). Sesuai koordinasi, mereka bakal fokus mengamati tiga titik utama. Yakni, di darat, laut, dan lokasi jatuhnya korban.
“Keluasan pencarian juga jadi kendala. Namanya laut, kemungkinan korban berada di mana saja. Bisa di air dan di darat. Besok (hari ini, Red) kami cari lagi,” imbuhnya.
Untuk diketahui, insiden jatuhnya korban Mufit bermula ketika dia dan salah seorang rekannya bernama Yudha memilih memancing di tebing Pantai Pangi sebelah barat. Sementara dua rekan lainnya di tebing sisi timur. Saat itu, sekira pukul 13.00, Yudha melihat korban terjatuh. Seketika dia melemparkan pelampung dan tali jangkar.
Lantaran tak bisa berenang, korban sulit menjangkau pelampung itu. Setelah sempat berupaya mentas dari laut, tak lama, tampak korban sudah digulung ombak. Saat itu, Yudha bersama dua rekannya segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Bakung.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bertyanto mengatakan, pencarian sudah dilakukan sesaat setelah korban tersapu ombak. Meski hingga kemarin belum ada hasil, namun pihaknya mengaku terus melakukan pencarian hingga tujuh hari. Ini sesuai prosedur proses pemantauan.
“Cuaca juga sedikit berpengaruh. Tapi yang jelas, besarya ombak jadi kendala utama. Bersama personel gabungan, kami upayakan mencari korban,” tandasnya. (mg2/wen)