KOTA BLITAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar memanfaatkan momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-114 dengan istimewa kemarin (20/5). Selain menggelar upacara, Wali Kota Santoso juga menyerahkan santunan kematian dan beasiswa kepada anak-istri salah satu pegawai tidak tetap (PTT) yang meninggal karena kecelakaan kerja.
Wali Kota Blitar Santoso memimpin langsung upacara yang diikuti sejumlah peserta dari TNI/Polri, ASN, hingga sejumlah pelajar. Harkitnas tahun ini mengambil tema Ayo Bangkit Bersama. Tema itu sebagai bentuk motivasi mengajak masyarakat bangkit bersama dari pandemi Covid-19 yang sudah melanda selama dua tahun ini. ”Harkitnas ini hendaknya tidak hanya dimaknai sebagai seremonial saja. Tetapi, ada sisi historis di baliknya. Yakni, lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo pada 20 mei 1948,” ungkapnya.
Kala itu, ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda. Negeri Kincir Angin itu ingin kembali berkuasa. ”Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Organisasi inilah yang menyatukan pergerakan para pemuda,” terangnya.
Dalam kongres pertamanya, Boedi Oetomo memiliki tujuan, yakni menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Ada tiga cita-cita demi mewujudkan kebangkitan nasional. Pertama, memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.
Peringatan Harkitnas ini menjadi momen untuk kembali bangkit di tengah Pandemi Covid-19. Pemerintah serta masyarakat bergerak bersama untuk menghadapi pandemi. Semangat yang ditunjukkan Boedi Oetomo itu relevan dengan kondisi saat ini. ”Kita harus bangkit bersama di tengah krisis pandemi hingga konflik politik antarnegara-negara besar yang memengaruhi sektor ekonomi global,” bebernya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Blitar Santoso menyerahkan santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan. Santunan itu diberikan kepada ahli waris almarhum Agus Mudji Santoso yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Dia merupakan pegawai tidak tetap (PTT) yang bekerja di unit Kecamatan Sananwetan.
Di samping itu, juga diberikan beasiswa pendidikan kepada anak almarhum. Wali kota berharap bantuan tersebut bisa memotivasi keluarga untuk terus semangat dalam berkarya melanjutkan perjuangan almarhum. “Mohon tidak dilihat berapa besarnya, tetapi bentuk perhatian kami. Ini juga bentuk dedikasi kami kepada almarhum yang telah ikhlas dalam bekerja,” tandasnya.