KOTA BLITAR – Sebaran kasus Covid-19 kembali menjadi sorotan publik. Sebab, ada peningkatan signifikan di sejumlah daerah di Jawa Timur. Seperti di Malang, Surabaya, hingga Madiun. Meski kasus di Blitar Raya nihil, dinas kesehatan (dinkes) meminta penerapan protokol kesehatan (prokes) lebih ketat.
Kadinkes Kabupaten Blitar dr Christine Indrawati mengatakan, sejatinya kasus Covid-19 di Bumi Penataran tidak menunjukkan adanya indikasi kenaikan. Namun, tren lonjakan kasus di sejumlah wilayah ini patut diwaspadai masyarakat. Sebab, Blitar merupakan daerah dengan mobilitas cukup padat.
“Kasus di kami (Kabupaten Blitar) masih nihil. Ada dua yang menjalani isoter di rumah, itu pun warga luar kota. Namun, hari ini (kemarin) sudah selesai,” ujar dr Christine Indrawati, kemarin (20/7).
Rendahnya sebaran Covid-19 di Kabupaten Blitar, lanjut Christine, karena masyarakat tertib menggunakan masker. Selain itu, lanjut dia, prokes sudah menjadi kebiasaan. Meski begitu, pihaknya tak memungkiri bahwa masih ada masayarkat tertentu yang teledor. Padahal, ini memicu sebaran Covid-19.
“Karena kita harus sadar bahwa (wabah, Red) ini belum tuntas. Perlu kerja sama yang baik dari masyarakat dengan melengkapi vaksin booster,” jelasnya.
Sementara di Bumi Bung Karno, kasus Covid-19 masih nihil. Hampir sebulan terakhir tak ada tambahan kasus virus ini. Kadinkes Kota Blitar dr Dharma Setiawan menjelaskan, ketetapan melaksanakan prokes memang semakin baik, bahkan di sejumlah tempat wisata sudah dilengkapi peraturan menggunakan masker.
Disinggung soal lonjakan kasus di sejumlah wilayah, Dharma mengaku tetap mewaspadai fenomena ini. Sebab masih ada masyarakat yang belum menerima dosis vaksinasi. Artinya, sasaran yang urung mengikuti imunisasi rentan terpapar Covid-19.
“Memang trennya sedang naik. Tinggal kami dan masyarakat yang harus saling menjaga dan mengendalikan. Yang belum vaksin, segera vaksin,” imbuhnya.
Dia berharap vaksinasi di Bumi Bung Karno segera rampung sesuai target pada bulan ini. Dengan demikian, kekebalan tubuh masyarakat lekas terbentuk secara optimal. Pihaknya juga akan memantau kondisi pembelajaran di sekolah. Ini agar tak terjadi klaster di lingkup pendidikan.
Salah seorang warga Kecamatan Sanankulon, Ardea mengatakan, kenaikan kasus di skala nasional ini membuatnya semakin sadar bahwa prokes tak boleh kendur. Selain itu, dia juga menyediakan hand sanitizer untuk digunakan sewaktu-waktu usai beraktivitas. Perempuan ramah itu juga sudah melengkapi vaksinasi agar kekebalan tubuh terus terjaga.
“Alhamdulillah sudah vaksin juga. Harapannya, semoga pemerintah tetap memberikan solusi. Kalau suatu saat naik, kan imbasnya juga di ekonomi dan pendidikan,” sambungnya.
Jika mengulas data capaian vaksinasi di Blitar Raya, persentase terus bertambah. Di Kota Blitar, vaksinasi booster lansia mencapai 31,65 persen; masyarakat umum 29,64 persen; dan vaksin dosis II untuk anak mencapai 103,16 persen. Data ini berdasarkan pembaruan pada Rabu (20/7).
Pada hari yang sama, Dinkes Kabupaten Blitar mencatat capaian vaksinasi booster pada lansia menyentuh 14,87 persen dan masyarakat umum 15,77 persen, sedangkan vaksinasi dosis II pada anak sudah melampaui target nasional. (mg2/c1/wen)