TRENGGALEK – Ibarat tim penjinak hewan liar. Mungkin hal itulah yang dilakukan tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran (Satpol PPK) Trenggalek. Kemarin (5/7), lagi-lagi mereka mendapatkan tugas menjinakkan tawon vespa di rumah warga Desa Parakan, Kecamatan Trenggalek.
Bahkan, kali ini proses evakuasi di luar kebiasaan. Biasanya dilakukan pada malam hari, tapi kali ini dilakukan pada siang hari. Itu terjadi lantaran sekitar pukul 10.20 WIB petugas mendapatkan laporan. Setelah menyiapkan berbagai perlengkapan, petugas akhirnya tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 WIB. “Keberadaan sarang tawon jenis Vespa affinis atau tawon endhas di atap rumah ini dikhawatirkan membahayakan lingkungan sekitar. Sengatannya bisa berdampak serius,” ungkap Kasat Pol PPK Trenggalek St Triadi Atmono.
Dia melanjutkan, untuk mengevakuasi sarang tawon itu, petugas damkar menerjunkan enam personel. Selain itu, personel tersebut harus menggunakan alat pelindung diri sebelum beraksi, untuk menghindari sengatan tawon ketika proses evakuasi. Mereka harus menggapai sarang tawon tersebut dengan naik ke atas. “Setelah kami lakukan asesmen ketika di lokasi, sebenarnya di tempat itu ada dua sarang tawon, tapi yang satu tidak terisi,” katanya.
Titik pertama proses evakuasi dilakukan dengan cara menaiki tembok sebagai panjatan. Selain itu, juga menggunakan tangga untuk menjangkau lokasi sarang tawon. Setelah melakukan berbagai upaya, akhirnya sarang tawon dengan diameter sekitar 30 sentimeter dan berpenghuni itu berhasil diamankan dan dimasukkan ke karung. Hal yang tidak jauh berbeda dilakukan pada evakuasi sarang tawon di titik kedua dengan diameter sekitar 15 sentimeter. Namun, proses yang dilakukan pada lokasi kedua sedikit lebih mudah karena sarang tawon tersebut kosong.
Dari situ, sejauh ini petugas pemadam kebakaran Trenggalek telah mengevakuasi puluhan sarang tawon endhas sejak awal 2022 lalu. Sarang itu diamankan di berbagai tempat, mulai rumah warga hingga pepohonan. Sementara kendala yang biasa dihadapi adalah tempatnya yang nyelempit dan daerah yang susah dijangkau. “Dalam proses evakuasi, kami selalu menjaga keamanan petugas dan masyarakat sekitar. Makanya, kami selalu memakai alat pelindung diri. Kini, sarang tawon yang ada telah diamankan di mako,” jelas Triadi. (jaz/c1/rka)
