TULUNGAGUNG – Peristiwa tiga wisatawan di Pantai Niyama, Desa Besole, Kecamatan Besuki, membuat geram pihak pemerintahan desa (pemdes) setempat. Sebab pembukaan lokasi tersebut tanpa koordinasi dan izin pemangku wilayah.
Kepala Desa Besole, Suratman mengaku terkejut dengan peristiwa tenggelamnya tiga remaja asal Kabupaten Trenggalek. Sebab selama ini tidak ada pemberitahuan operasional di kawasan wilayahnya.
Dengan kondisi itu, pihak desa dan musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) langsung memanggil pengelola. Hasilnya diketahui jika wisata Pantai Niyama dikelola investor dari Bandung, Jawa Barat, dan perusahaan listrik. “Dari kabar yang saya dengar sudah ada karcis masuk, tentu ini harus dipertimbangkan lagi untuk operasi wisata dengan adanya kecelakaan laut,” ungkap pria tersebut.
Dari hasil pertemuan secara tak formal, pihak desa mendesak menutup sementara Pantai Niyama. Alasannya, tingkat keamanan pengunjung masih belum maksimal.
Apalagi, kata dia, warga sekitar lokasi sudah mengetahui seluk-beluk terkait ombak di Pantai Niyama. Jika pintu PLTA Niyama terbuka dan ada gelombang pasang, akan timbul putaran gelombang. Ketika pengunjung tidak berhati-hati, dengan mudah akan terseret.
Dia berharap ada kebijakan lebih baik jika memang pengelolaan wisata Pantai Niyama benar-benar dibuka untuk umum. Minimal papan imbauan tidak berenang, pos pantau, hingga menjaga pantai.
Dari pengalaman selama ini, lanjut dia, jika ada suatu musibah di pantai maka pihak desa akan kerepotan. Misalkan beberapa waktu lalu ada wisatawan bunuh diri. Beruntung dapat diselamatkan nelayan. “Wisatawan asal Kediri bunuh diri di Pantai Popoh, usai selamat diantarkan pihak desa ke kampung halaman yang bersangkutan,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, niat berlibur ke Pantai Niyama, Desa Besole, Kecamatan Besuki, tidak disangka bertemu petaka. Pasalnya, empat warga Desa Gador, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, tenggelam ketika berenang di pantai selatan Jawa ini. Tiga di antara mereka meregang nyawa dan satu selamat.
Tak lama terdengar kabar empat wisatawan yang terseret ombak, tiba-tiba pantai yang baru dibuka dua tahun ini ramai didatangi masyarakat setempat.
Melihat gerombolan warga, petugas parkir bernama Dedi yang mengetahui kejadian itu langsung melaporkan musibah ini ke Polsek Besuki untuk ditindaklanjuti.
“Kami menerima laporan kejadian remaja tenggelam pada Selasa (1/2) pukul 11.30 WIB. Lokasi tepatnya di antara Pantai Sidem dan Niyama. Setelah dicek memang benar ada empat remaja tenggelam, kami langsung melakukan pencarian,” ujar Kapolsek Besuki, AKP Sumaji. (jar/c1/din)