TULUNGAGUNG – Tema baju cheongsam banyak dicari warga Tionghoa. Baju khas bangsa Tiongkok ini menjadi simbol akan kedudukan sosial kaum perempuan. “Sangat laris disewakan ketika menjelang Imlek, stok bisa sampai kurang-kurang Mas, kebanyakan disewa untuk acara cosplay atau hanya sekedar untuk foto-foto saja,” ungkap salah satu wardrobe dari Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Darsih.
Pada zaman dahulu, kata dia, baju ini menjadi salah satu pakaian yang sering dikenakan warga Tiongkok, khususnya kaum perempuan yang memiliki kedudukan sosial tinggi. Namun seiring perkembangan zaman, ternyata baju ini justru banyak digunakan oleh mereka yang berasal dari berbagai kalangan.
Menurut dia, keunikan baju ini juga mampu menggaet minat para kawula muda yang tak hanya dari kalangan Tionghoa, melainkan dari beberapa suku lainnya.
Di Kota Marmer, minat penyewa baju khas Imlek tersebut juga lumayan tinggi, meski mayoritas warga Tulungagung adalah muslim. “Ya bagusnya kalau di sini minat orang-orangnya lumayan tinggi, tidak jarang orang muslim ada yang sewa. Bahkan banyak sewa sepasang. Katanya sekalian buat foto prewed,” ucapnya.
Dia mengaku, menjelang perayaan Tahun Baru imlek, baju cheongsam memang selalu menjadi buruan bagi perempuan. Meskipun modelnya sudah banyak divariasikan, ciri khas dari baju ini masih tetap dipertahankan. “Tidak heran jika di setiap perayaan Imlek, baju cheongsam selalu menjadi pakaian pilihan yang banyak diburu masyarakat,” pungkasnya.(sch/din)