GONDANG, Radar Tulungagung – Dampak hujan lebat membuat sejumlah daerah Tulungagung kini menjadi rawan banjir dan longsor. Selama dua pekan terakhir, indikasi bencana alam akibat hujan deras terus saja terjadi. Kali ini keparahan longsor terjadi di kawasan Desa Notorejo, Gondang. Akibatnya banyak warga bergotong royong membersihkan kawasan terdampak banjir.
Berdasarkan pantauan Radartulungagung.co.id, setelah hujan lebat sejak Rabu petang (17/11) hingga dini hari kemarin (18/11) membuat lumpur banjir terseret di teras rumah warga dan jalan raya sisi sungai. Talud dan tangkis sungai setinggi 15 meter dari permukaan air itu turut ambles. Adapun lahan pekarangan masyarakat setempat ikut longsor dihantam banjir. Di sisi lain, permukaan tanah yang berada tepat di sebelah permukiman warga juga ikut longsor.
Salah satu bangunan yang terancam yakni bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Darissulaimaniyah. Ponpes yang berada tepat di sebelah sungai desa tersebut rawan terseret arus apabila hujan lebat terjadi lagi. “Banyak yang longsor. Salah satu yang parah, ya lahan pekarangan belakang rumah warga di samping ponpes,” kata salah seorang warga setempat, Ahmad Kholis.
Dia merinci, hujan deras turun pada Rabu sore pukul 16.30. Akan tetapi rintikan hujan itu kian lebat mulai pukul 19.00. Persisnya setelah waktu Shalat Isya. Ini membuat volume air tinggi di atas 20 meter dari dasar sungai sampai meluap ke permukiman warga. “Kemarin banjir sempat setinggi 50 sentimeter,” jelas pria itu sambil menunjuk area betisnya. (zul/din/dfs)