KOTA BLITAR – Ratusan calon jemaah haji (CJH) asal Bumi Penataran dipastikan siap terbang ke Tanah Suci. Sebanyak 337 jemaah haji itu akan lebih dulu menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, hari ini untuk tahapan embarkasi. Namun, ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi.
Humas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar Jamil Mashadi mengatakan, memang pada pemberangkatan tahun ini regulasi untuk jemaah haji lebih ketat. Mulai dari berat barang bawaan, hingga larangan membawa barang tertentu. Itu untuk menghindari dampak buruk, termasuk selama penerbangan. Kemenag juga sudah menginformasikan kepada para jemaah.
“Dilarang membawa barang berbahaya. Seperti benda tajam serta benda lain yang dilarang di dalam bagasi, termasuk rokok dan obat-obatan yang belum BPOM,” ujar Jamil Mashadi, kemarin (10/6).
Soal ketentuan berat maksimal koper, Jamil mengaku belum ada pembaruan informasi dari tim embarkasi dan maskapai. Meski begitu, jika mengacu kebijakan tahun ini, jemaah haji dilarang membawa koper dengan berat lebih dari 15 kilogram. Sementara tas bawaan, dibatasi sekitar 5 kilogram. Apabila diakumulasi, total berat maksimal 20 kg.
Untuk itu, Jamil meminta para jemaah lebih selektif memilih barang yang akan dibawa selama melaksanakan ibadah haji. Sebab, kebutuhan jemaah diketahui sudah dipersiapkan matang oleh pemerintah. Dengan demikian, jemaah tak perlu membawa barang terlalu banyak.
“Kami harapkan, jemaah pintar memilih. Bawa yang penting-penting saja. Selain dilarang, tas yang berat akan memberatkan langkah jemaah,” lanjutnya.
Disinggung soal kondisi kesehatan jemaah haji, Jamil mengaku tak ada kendala yang dialami. Ratusan jemaah itu, lanjut dia, juga tidak menderita penyakit dan nihil paparan Covid-19. Tes PCR yang dilakukan kemarin pun hasilnya negatif.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar dr Christine Indrawati membenarkan kabar itu. Berdasarkan hasil tes kesehatan dan uji PCR, jemaah tak mengalami gejala sakit. Menurut dia, kondisi kesehatan jemaah yang bugar merupakan bekal menghadapi potensi cuaca ekstrem di Arab Saudi.
“Hasilnya aman, negatif Covid-19. Jadi bisa berangkat semua. Kondisi kesehatan juga baik. Sampel itu berlaku 72 jam, terhitung setelah pengambilan sampel,” jelasnya.
Menghadapi kemungkinan cuaca panas, perempuan ramah itu mengimbau jemaah haji agar menghidrasi tubuh dengan air mineral suhu normal setiap jam. Dia menilai upaya ini bisa membantu mengurangi dampak kelelahan dan mengisi cairan tubuh.
Sedangkan untuk jemaah yang memiliki riwayat sakit, Christine meminta agar mereka tak lalai mengonsumsi obat. Bila perlu, lanjut dia, konsultasi dengan dokter menjadi pilihan tepat guna menghindari hal yang tak diinginkan.
“Konsumsi suplemen dan vitamin. Yang sudah mulai terasa sakit, terus konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan, semoga ibadah lancar,” tandasnya.
Untuk diketahui, 337 jemaah haji Bumi Penataran itu melakukan perjalanan menuju Embarkasi Surabaya hari ini (11/6). Mereka berangkat dari Pendapa Sasana Adhi Praja, Kanigoro. Sesuai susunan, ratusan jemaah itu bakal satu kloter dengan rombongan haji Kota Blitar dan Kabupaten Gresik di kloter 12. Setelah melalui pemeriksaan barang bawaan ulang, mereka bakal terbang menuju Arab Saudi, Minggu (12/6) besok. (mg2/c1/wen)