KOTA BLITAR – Sejak sekolah dasar (SD), Mailani Tahta Salsabila sudah gandrung dengan dunia olahraga. Beberapa tahun terakhir, gadis 19 tahun ini rutin berlari. Dalam seminggu, dia bisa berlari tiga kali di tengah padatnya jadwal kuliah.
Warga Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, ini begitu antusias dengan olahraga. Mulai SMP, dia mengikuti olahraga basket di sekolah. Tak jarang, setiap akhir pekan dia meluangkan waktu untuk joging. Makin lama, makin tertarik dengan dunia lari, terutama lari jarak jauh.
Menurutnya, lari mampu menjadi perantara untuk menciptakan mood yang baik. “Pikiran saya jadi lebih fresh dan juga menghilangkan stres,” ungkapnya kepada koran ini, kemarin (18/11).
Kemudian pada 2018, dia diajak oleh temannya untuk bergabung ke komunitas lari di Blitar. Sejak bergabung di komunitas, Tahta merasa lebih semangat dalam berlari. “Di situ, saya menemukan teman sefrekuensi dan saling mendukung,” ungkapnya.
Latihan demi latihan lari jarak jauh dilakukan. Baik sendiri maupun bersama komunitas. Dia pun tertantang untuk mengikuti lomba lari pada 2018. “Pertama kali ikut lomba lari, saya mencoba ikut lari 5 kilometer (km),” kata mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di salah satu kampus negeri di Surabaya ini.
Tahta makin ketagihan mengikuti berbagai lomba lari. Tak hanya lari di trek jalan, tetapi dia juga tertantang lari di trek lintas alam. Dia mampu melakukan kedua jenis lari itu dalam waktu bersamaan. Baginya, lari di alam memberikan sensasi tersendiri. “Kalau lari di gunung itu nyalinya lebih tinggi. Sebab, medannya terjal,” ungkap perempuan berjilbab ini.
Ada beberapa hal yang harus disiapkan sebelum lari di alam. Di antaranya, persiapan logistik seperti makanan dan air minum, serta kondisi kesehatan. “Selain itu, juga harus menyiapkan keperluan darurat seperti obat-obatan. Sebab, lari di alam berisiko cedera,” beber anak sulung dari dua bersaudara ini.
Demi meningkatkan rasa percaya diri ketika berolahraga, tak lupa Tahta juga memperhatikan outfit yang dikenakan sesuai dengan suasana hati. Biasanya, dia menggunakan rok pendek, celana legging, dan topi. Tak jarang, dia juga mencari referensi outfit lari yang terbaru. “Kadang juga sharing outfit dengan teman sekomunitas,” terangnya.
Menjaga pola makan adalah hal utama yang harus diperhatikan. Untuk mengantisipasi napas ngos-ngosan, dia harus mengurangi makanan pedas dan minuman dingin. Selain itu, minum vitamin dan tidur teratur agar stamina tubuh tetap terjaga. (mg1/c1/sub)