BLITAR KOTA – Moda transportasi darat ternyata membuat Lambang Wibisono kepincut. Warga Kelurahan/Kecamatan Sananwetan itu berkreasi membuat miniatur bus dan kereta api (KA) berbahan kertas.
“Kali pertama saya buat waktu SD. Saya membuatnya dari kertas secara sederhana,” ungkap pemuda 21 tahun itu.
Dia memanfaatkan kertas jenis karton ukuran A3+. Beratnya sekitar 260 gram. Warna kertasnya putih karena mudah untuk digambar. “Selain kertas, saya membutuhkan lem dan pernis,” terangnya.
Dia mengerjakan miniatur tersebut sendirian. Mulai dari tahap awal pembuatan pola hingga finishing. Untuk membuat desain gambar dan tulisan, dia memanfaatkan aplikasi gambar digital. Sekali membuat bisa memakan waktu seharian. Untuk harga unit miniatur bervariasi. Mulai puluhan hingga ratusan ribu.
Variasi harga itu bergantung dari tingkat kesulitan pengerjaannya. Untuk bus, pengerjaan paling sulit adalah bagian depan atau kepala bus. “Sebab, harus menyesuaikan bagian samping juga. Sedangkan untuk lokomotif adalah bagian bawahnya,” ujarnya. (sub/dfs/wen)