KOTA BLITAR – Pembangunan fisik atau infrastruktur di Kota Blitar ternyata masih bakal dimulai pada September mendatang. Alasannya, sebagian proyek fisik tersebut hingga kini masih dalam tahap perencanaan.
Salah satunya adalah pelebaran jalan, perbaikan saluran drainase, serta lahan parkir di Jalan Merapi atau timur Alun-Alun Kota Blitar. Pelebaran harus dilakukan karena jalan sempit. Pemkot menggelontorkan anggaran sekitar Rp 2,3 miliar (M) untuk proyek tersebut.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Blitar Dindin Ali Nurdin mengatakan, proyek pelebaran Jalan Merapi tersebut dilaksanakan tahun ini. Tidak hanya pelebaran, tetapi juga ada pembangunan saluran drainase baru hingga taman. “Saat ini masih menunggu proses perencanaan. Akan segera masuk lelang,” ungkapnya.
Menurut dia, anggaran dana proyek fisik tersebut bukan berasal dari APBD murni. Namun, ada bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemkot) Jawa Timur (Jatim). Dana itu merupakan bantuan keuangan (BK).
Informasinya, bantuan yang diberikan itu sebagai apresiasi atas prestasi pemkot di bidang pengelolaan keuangan. Total bantuan yang dikucurkan mencapai sekitar Rp 6 miliar. Bantuan tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan infrastruktur.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga dan SDA Dinas PUPR Kota Blitar Joko Pratomo mengatakan, proyek pelebaran Jalan Merapi dan pendukung di sekitarnya itu merupakan bagian dari pengembangan Alun-Alun Kota Blitar. Pelebaran jalan tersebut akan menghilangkan saluran drainase lama. “Otomatis saluran drainase lama akan kami keruk. Lalu membangun saluran baru sedikit lebih ke barat,” jelasnya.
Selain pelebaran dan pembangunan drainase baru, juga dibangun taman dan lahan parkir di sisi barat. Selama ini parkir sepeda motor memanfaatkan bahu Jalan Merapi sisi timur. “Akibat parkir itu, jalan menjadi lebih sempit. Karena itu dibangun lahan parkir,” terangnya.
Anggaran proyek tersebut memanfaatkan bantuan keuangan dari pemprov jatim. Selain itu, ada tiga proyek fisik lainnya yang menggunakan bantuan dana tersebut. Ketiganya adalah rehabilitasi Jalan Brantas (Rp 1,1 M); rehabilitasi Jalan Bromo dan pelengkapnya (Rp 2,1 M); dan rehabilitasi Jalan Ir Soekarno dan pelengkapnya (Rp 1,5 M).
Dia menjelaskan, proyek rehabilitasi Jalan Ir Soekarno tersebut merupakan bagian dari pengembangan pedestrian. Tahun ini bakal dilakukan pembongkaran median jalan terlebih dulu. “Semua proyek tersebut masih kami matangkan dokumen perencanaannya. Setelah itu, segera kami kirim ke BLP untuk proses lelang,” terangnya.
Dinas menargetkan pembangunan bisa dilaksanakan paling lambat pada September. Menurut dia, pelaksanaan pembangunan itu tidak tergolong molor. “Perkiraan tiga bulan (pengerjaan) selesai. Ini masih ada waktu,” akunya. (sub/c1/ady)