TULUNGAGUNG – Permasalahan stunting masih jadi pekerjaan rumah (PR) Pemkab Tulungagung. Bahkan, tahun ini mereka menargetkan dapat mengeliminasi 2.101 balita yang mengalami stunting hingga pertengahan tahun 2022 ini.
Baca juga Please, Para ibu di Tulungagung Wajib Sadar! Gara-Gara Kurang Perhatian, Anak Bisa Stunting
“Bapak kadinkes menargetkan Juni ini selesai. Dengan skema penanganan stunting yang pernah kami terapkan di Desa Macanbang, Kecamatan Gondang,” kata Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kabupaten Tulungagung, Sri Lestariningsih.
Skema yang dimaksud, yakni melakukan penanganan sedini mungkin. Misalnya, dalam dua kali berturut tidak mengalami kenaikan berat badan pada catatan kurva pertumbuhannya, maka langsung dirujuk ke puskesmas. Jika teridentifikasi stunting, akan langsung dirujuk ke RSUD.
Baca juga Cegah Stunting di Tulungagung, Bentuk Tim Pendamping Keluarga sebagai Pengawas Gizi Anak
Langkah ini diambil untuk mencari faktor penyebab dan menentukan langkah perbaikan gizi balita yang tepat.
“Nanti di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) mereka akan ketemu dokter dan ahli gizi. Ini untuk mencari faktor penyebab dan menentukan penangannnya. Sebab, bisa saja berat badan kurang karena faktor genetik atau kondisi medis tertentu,” Terangnya.
Dengan skema itu, sebut Naning, permasalahan stunting di Desa Macanbang, Kecamatan Gondang, terselesaikan lebih cepat. Yakni hanya 2-3 bulan.
“Skema ini sudah mulai kita jalan. Bahkan, sarana prasarana kita lengkapi,” tegasnya. (dfs/lil)