KOTA BLITAR – Penyebaran penyakit kuku dan mulut (PMK) di wilayah Blitar Raya terbilang menghawatirkan. Sebagai antisipasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar melalui dinas terkait berencana menutup sementara Pasar Hewan Dimoro. Ini sebagai upaya mencegah dan sterilisasi pasar hewan terbesar di Kota Blitar itu.
Meskipun Kota Blitar belum ditemukan kasus PMK, pemkot berupaya keras melakukan upaya antisipasi dini penyebaran penyakit yang menjangkiti hewan ternak itu. “Ya kami tutup sementara sebagai antisipasi, mungkin sekitar tiga kali pasaran,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Blitar Hakim Sisworo kepada Koran ini kemarin (9/6).
Penutupan itu, jelas Hakim, tidak dilakukan secara total. Hanya pasar untuk proses transaksi jual beli sapi serta kambing yang sementara ditutup. “Besok (hari ini, Red) mulai sterilisasi. Bekerja sama dengan pihak kepolisian,” ungkapnya.
Sterilisasi yang dilakukan dengan menyemprot cairan disinfektan di area pasar. Terutama di lokasi penjualan hewan (sapi dan kambing, Red). Penyemprotan melibatkan aparat kepolisian.
Sebagaimana diketahui, Pasar Hewan Dimoro selama ini menjadi pasar hewan terbesar di Kota Blitar. Pasar tersebut menjadi tempat transaksi jual beli sapi dari berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim). Sejak wabah PMK merebak, pemkot membatasi kedatangan hewan ternak dari daerah terjangkit wabah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kota Blitar Rodiyah mengatakan, status Kota Blitar saat ini hijau. Artinya belum ada kasus PMK yang ditemukan. “Meski demikian, kami terus melakukan langkah antisipasi. Di antaranya, mengecek hewan ternak warga dan pemeriksaan rutin,” tegasnya.
Terkait penutupan pasar hewan, kata Rodiyah, itu merupakan bagian dari upaya pencegahan. DKPP mendukung upaya tersebut demi keamanan dan kondusifitas wilayah. “Dan kami, dari DKPP juga terus memantau hewan-hewan ternak warga. Hingga kini belum kami temukan kasus. Semoga Kota Blitar aman,” harapnya.
Sekadar diketahui, daerah tetangga Kota Blitar, yakni Kabupaten Blitar sudah ditemukan kasus PMK. Ada satu kasus PMK yang ditemukan di wilayah Kecamatan Ponggok. Sementara itu, juga ditemukan kasus suspek sebanyak 83 ekor sapi. (sub/c1/ady)