KOTA BLITAR – Rehabilitasi eks gedung SMPN 10 Blitar nyaris tuntas. Bahkan, kemarin (17/11), plakat pada gapura masuk bertuliskan SMPN 10 Blitar itu sudah berganti menjadi SMPN 5 Blitar. Meski sudah disulap menjadi gedung baru, tetapi proses boyongan tak semudah mengedipkan mata.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Dispendik Kota Blitar Jais Alwi Mashuri membenarkan bahwa pemindahan alat ajar itu butuh waktu. Terlebih, belum ada petugas keamanan di sekolah yang terletak di Kelurahan Tlumpu, Kecamatan Sukorejo itu. Otomatis, barang yang diletakkan di sana masih minim pengawasan.
“Kami sudah mulai boyongan (kemarin, Red). Yang dipindah ya masih ringan-ringan. Seperti tanaman dan sebagian alat laboratorium,” ujarnya.
Belum bisa dipastikan kapan seluruh aset pembelajaran di SMPN 5 Blitar itu dipindah ke gedung baru. Sebab, hingga kemarin, kegiatan belajar dan mengajar (KBM) masih berlangsung. Pihaknya khawatir apabila pemindahan dilakukan secara satu waktu bakal berdampak pada proses pembelajaran. Alternatifnya, sekolah bakal memanfaatkan momen libur semester untuk boyongan. Dengan begitu, siswa bisa leluasa belajar saat tahun ajaran baru dimulai.
Pria berkacamata itu memastikan pemindahan dilakukan bertahap. Untuk sementara, pihaknya meminta sekolah mengoptimalkan KBM di gedung lama. Terlebih, beberapa bulan lagi siswa menghadapi ujian. Dia meminta sekolah tetap menjaga fokus siswa, di samping memikirkan tahap pemindahan itu.
“Bangunannya sudah siap pakai insya Allah Januari. Kami tambah kelas menjadi sekitar 25 ruang. Karena menyesuaikan jumlah ruang kelas SMPN 5,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar Nuhan Eko Wahyudi meminta dinas terus mengawal pemindahan itu. Termasuk mengamankan barang-barang yang sudah diboyong di eks gedung SMPN 10 Blitar itu. Minimal, lanjut dia, selama pemindahan aset sekolah, petugas keamanan sudah stand by.
Tugas dinas tak berhenti begitu saja. Selain memastikan alat pembelajaran aman, ruang kelas wajib sesuai dengan jumlah rombongan belajar (rombel) siswa di gedung lama. Ini mengantisipasi kekeliruan jumlah kelas yang berdampak pada proses pembelajaran. Pihaknya berharap dinas mampu memenuhi target pindah secepatnya.
“Harus sesuai dengan target awal. Kalau memang dipindah Januari, ya harus tepat. Semoga ini membuat siswa semangat belajar dengan suasana baru,” tandasnya.
Untuk diketahui, relokasi dilakukan kepada tiga lembaga sekolah. Yakni, SMPN 3 Blitar, SMPN 5 Blitar, dan SMPN 6 Blitar. Lembaga yang sudah lebih dulu direlokasi yakni SMPN 3 Blitar di Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul. Sementara SMPN 6 Blitar bakal menempati gedung baru di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan. Pemindahan itu dilakukan lantaran lokasi gedung lama tiga sekolah tersebut bakal menjadi proyek strategis nasional, yakni pembangunan Museum PETA. Destinasi wisata itu akan berdiri di belakang bangunan Monumen PETA, Jalan Sudanco Supriyadi, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan. (luk/c1/wen)