KOTA BLITAR – Konsep Blitar Ethnic National (BEN) Carnival terus digodok Pemkot Blitar dengan panitia pelaksana atau event organizer (EO). Pemkot memastikan event tersebut berbeda dengan karnaval yang pernah digelar sebelumnya.
Pemkot menggandeng EO agar pelaksanaan BEN Carnival lebih tertata dan memiliki daya tarik tersendiri. Di sisi lain, anggota legislatif berharap agar penyelenggaraan BEN Carnival tidak dikomersialkan. Pasalnya, karnaval merupakan hiburan rakyat yang ditonton gratis.
Wakil Ketua DPRD Kota Blitar Agus Zunaedi mengatakan, penyelenggaraan karnaval bisa menjadi momentum untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat. Selama dua tahun terakhir, masyarakat terbatasi oleh aturan pandemi Covid-19. ”Ketika karnaval nanti kan pasti ramai. Ada penonton, ada juga pedagang. Di sana nanti ada transaksi, ekonomi berjalan,” ujarnya.
Selama ini, lanjut Agus, karnaval telah menjadi hiburan gratis bagi masyarakat Kota Biltar. Mereka datang berbondong-bondong hanya untuk menyaksikan hiburan rakyat tersebut. Seperti tahun-tahun sebelumnya, karnaval diawali di depan kantor Wali Kota Blitar, start di rumah dinas wali kota.
Namun, karnaval tahun ini jauh berbeda. Rute karnaval dibuat lebih pendek. Start dari depan kantor DPRD Kota Blitar dan finis depan Alun-Alun Kota Blitar. Selain itu, peserta karnaval lebih sedikit. Tak lebih dari 25 peserta. Terdiri atas instansi, BUMN/BUMD, hingga lembaga sekolah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar Edy Wasono menegaskan, BEN Carnival bisa ditonton seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, pihaknya mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong datang pada 27 Agustus nanti. “Boleh menonton. Silakan datang, tetapi tetap mematuhui prokes dan sesuai aturan,” katanya.
Panitia BEN Carnival, kata dia, telah menyediakan dua area yang dapat dikunjungi masyarakat untuk menikmati hiburan rakyat itu. Pertama, depan kantor DPRD hingga SMPN 1 Kota Blitar yang dikhususkan bagi tamu VIP atau tamu undangan. Area kedua, yakni depan kantor Kodim 0808 sampai depan kantor Wali Kota Blitar. “Siapa pun boleh menonton. Gratis,” tegasnya. (sub/c1/wen)