TULUNGAGUNG – Didikan orang tua untuk bisa mandiri sedari kecil menjadikan Valentine Dian Saputri bermental baja menjalankan usaha. Kini perempuan kelahiran tahun 1991 ini disibukkan dengan usaha Jesse Factory yang terkenal di Tulungagung.
Vallen, sapaan akrabnya, sudah pandai menghasilkan uang tambahan untuk kuliahnya. Berawal dari barang–barang yang sangat sederhana, seperti berjualan minuman sari kedelai yang dijualnya dari kelas ke kelas saat menimba ilmu di bangku perkuliahan prodi S-1 Ekonomi Manajemen. “Kalau teman-teman yang lain bawa tas ke kuliah, saya bawa srandul (semacam keranjang yang bisa dipasang di sepeda motor, Red),” ucap Vallen.
Senang mendapatkan keuntungan berjualan sari kedelai, lalu muncul ide baru untuk menjual kosmetik, behel, makanan yang dijual baik secara online lewat FB, BBM, juga door to door atau cash on delivery (COD). Kegigihan dan keuletannya dalam menjalankan bisnis, kini perempuan ini sukses dan mempunyai 4 cabang store di Tulungagung. Yaitu, store Campurdarat, store Ngunut, store Stasiun, dan store Kutoanyar.
Brand Jesse Factory dimulainya saat dia membuat tas handmade atau dibuatnya sendiri. Tas itu dijahitnya sendiri tanpa menggunakan jasa pegawai, dari situ pesanan mulai banyak dan mempunyai pegawai. Store ini dibuka tahun 2017 lalu memanfaatkan media sosial Instagram, insta story sebagai media promosi. Dengan bermodal Rp 5 juta, kini dia telah memiliki koleksi lengkap berbagai barang kebutuhan remaja putri dan ibu muda.
“Store ini menjual perlengkapan wanita karena pemilik store seorang wanita, jadi lebih mengerti apa yang dibutuhkan seorang wanita. Menjual kepeluan wanita dirasa sangat menjanjikan karena sekarang kosmetik itu sudah termasuk kebutuhan wajib, yang to be continue dengan kata lain habis beli habis beli,” pungkasnya. (ae1/c1/din)