KOTA, Radar Blitar – Penghobi aquascape kian menjamur di wilayah Blitar. Ini terlihat dari jumlah pencinta paludarium yang juga makin marak. Sebab, paludarium merupakan salah satu jenis turunan dari aquascape.
Rinandi, ketua komunitas paludarium Blitar mengatakan, animo masyarakat Blitar akan paludarium mulai nampak sejak 2013 lalu. Itu membuatnya memutuskan untuk mendirikan satu komunitas dan membuka usaha paludarium pada 2019.
Paludarium sendiri, ujar Nandi, merupakan pembentukan ekositem buatan yang terdiri dari dua unsur, yaitu darat dan air, ke dalam satu wadah. Berbeda dengan aquascape yang hanya menekankan unsur air.
“Biaya perawatannya itu hampir Rp 0. Asal kita bisa memahami ekosistem yang kita buat. Misal, ikan di dalam paludarium sudah menghasilkan kotoran. Kotoran itu menjadi pupuk bagi tanaman. Lalu, tanaman menghasilkan kotoran yang bisa jadi makanan bagi ikan. Jadi sustainable,” beber pria 24 tahun ini..
Dari segi ekonomi, jelas Nandi, hobi ini terbilang menghasilkan. Satu media paludarium bisa mencapai angka Rp 10 juta. (dit/dfs)