TRENGGALEK – Proses pengurukan tanah di Lapangan Sumbergedong, Trenggalek tampaknya tidak sesuai ekspektasi. Kendati telah selesai sekitar dua bulan lalu (Desember 2021 – red), namun Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Trenggalek kembali melakukan pengurukan.
Hal tersebut terjadi lantaran pada permukaan urukan di lapangan tersebut masih terdapat banyak kerikil atau bebatuan yang lain. Kondisi tersebut berisiko mencederai pemain ketika terjatuh, atau ada batu yang terbang ketika ada pemain yang menendang bola dan mengenai pemain lainnya. “Kami tahu bahwa kondisi urukan itu tak sesuai makanya langsung menghubungi kontraktor sebab masih dalam masa pemeliharaan selama enam bulan,” ungkap Kabid Pemuda dan Olahraga Disdikpora Trenggalek Baderun.
Dia melanjutkan, itu harus dilakukan sebab sejatinya urukan pasir berkerikil tersebut sejatinya tidak diperbolehkan. Sehingga jika terpaksa dilakukan hanya boleh pada bagian dasar saja. Dari situ ketika finishing atau proses pengurukan hampir selesai, pada bagian atas harus ada pasir yang halus. “Itu harus dilakukan untuk menjaga keamanan pemain, apalagi lapangan itu selalu digunakan untuk berlatih sepak bola,” katanya.
Sebenarnya agar kondisi tersebut tidak berlarut-larut dan lekas bisa digunakan, Disdikpora telah melakukan kerja bakti di area tersebut. Kerja bakti tersebut dilakukan untuk menyisihkan kerikil atau bebatuan besar yang dapat membahayakan pemain lainnya. Namun ternyata kegiatan yang dilakukan tersebut belum mampu menyingkirkan sebagian besar bebatuan dan kerikil.
Untuk itu disdikpora langsung menghubungi kontraktor kembali guna memperbaiki urukan tersebut. Di samping itu, saat ini juga telah melakukan urukan kembali agar segera bisa digunakan dengan aman. “Pengurukan itu tujuannya untuk menutup batu-batu yang besar agar tidak terlalu membahayakan, semoga ke depan lapangan itu jadi lebih baik lagi,” jelas mantan Kasi Kurikulum SD Disdikpora Trenggalek tersebut. (jaz/rka)