KABUPATEN BLITAR – Harus diakui, minimnya jumlah atlet yang tergabung ke dalam Persatuan Anggar Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Blitar menyebabkan proses pembinaan tersendat. Untuk itu, induk cabang olahraga (cabor) sedang menggodok rencana untuk menggelar penjaringan atlet.
Rencananya, penjaringan atlet ini tidak akan dikemas dalam gelaran try in dan try out. Melainkan dihelat dalam bentuk kejuaraan tingkat provinsi. Adapun format yang bakal diusung adalah open tournament alias turnamen terbuka. “Iya. Jadi, ini akan menjadi kejurda se-Jatim,” ujar Ketua Harian PASI Kabupaten Blitar, Sugeng Priyanto.
Pria yang akrab disapa Yoyok itu mengatakan, PASI juga sudah mengajukan proposal kepada pemkab. Hasilnya, induk cabor mendapat lampu hijau dari pemerintah kabupaten (pemkab) melalui dinas terkait. Yakni, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Blitar. “Bahkan, dinas sudah membuka peluang. Kemungkinan tahun depan bisa kami gelar,” imbuhnya.
Agenda ini digelar untuk membidik calon atlet di usia SMP-SMA. Sebab, saat ini PASI Kabupaten Blitar kekurangan atlet di kelompok usia (KU) 15-19 tahun. Dia menilai, itu adalah usia emas bagi seorang atlet. Sebab, banyak agenda kejuaraan yang membidik atlet di KU 15-19 tahun atau biasa disebut KU remaja. “Sedangkan, jumlah atlet kita yang berusia sekitar 11-13 itu bisa dikatakan berlebih,” jelas Yoyok.
Hal ini tentu cukup melegakan bagi induk cabor. Alasannya, Yoyok mengungkapkan, total hanya ada sekitar 50 atlet yang tergabung saat ini. Padahal di dalam PASI ada banyak nomor. “Misal, porprov kemarin hanya ada enam cabor yang kita ikuti. Padahal, ada banyak nomor lain di PASI,” lanjut pria 59 tahun ini.
Sebagai tindak lanjut, PASI sedang menggodok berbagai teknis pelaksanaan turnamen. Kemungkinan besar, agenda ini baru bisa digelar pada Januari-Februari tahun depan. Setelahnya, dipastikan induk cabor punya banyak amunisi baru untuk pertandingan di berbagai ajang kejuaraan di tahun depan. “Saat ini masih dirembuk bersama sejumlah jajaran terkait terlebih dahulu,” tegas pria yang juga bertugas sebagai tenaga pendidik di SDN 1 Wlingi itu. (dit/c1/wen)