TULUNGAGUNG – Selama dua tahun ini, tenaga medis termasuk perawat menjadi garda depan dalam penanggulangan percepatan penularan Covid-19. Mereka bertaruh nyawa dalam masa kelam itu. Bahkan tak sedikit perawat serta tenaga medis gugur dalam perjuangannya melawan virus korona.
Dengan perjuangan para pahlawan medis tersebut, akan terasa percuma tanpa dukungan serta peran aktif masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang telah ditetapkan.
“Dengan memperingati Hari Perawat Nasional yang jatuh besok (Kamis, Red). Dia berharap agar perawat senantiasa berperan dalam peningkatkan ilmu pengetahuan dan penyesuaian tatalaksana kebutuhan dasar pasien pada masa pandemic,” terang Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Tulungagung, Kukuh Heru Subagyo, kemarin (16/3).
Menurut dia, pada era pandemi dan new normal ini, perawat memiliki peran utama dan akan terlibat aktif selama 24 jam dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. “Perawat juga berperan sebagai edukator yang bertugas memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjalani isolasi, keluarga, dan masyarakat umum,” jelasnya.
Dia mengaku, sangat mengapresiasi kinerja perawat di kabupaten ini. Adanya perawat Indonesia khususnya perawat yang bertugas di Tulungagung telah berusaha keras untuk meningkatkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Perjuangan petugas kesehatan khususnya perawat dengan perannya sebagai garda depan dari serangan wabah pandemi Covid-19, tidaklah bermakna tanpa dukungan serta peran aktif masyarakat dalam mengatasi pandemi ini. “Kepedulian dan dukungan masyarakat sangat diperlukan dalam percepatan penanganan Covid-19 yaitu dengan selalu mematuhi aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan edukasi yang dikeluarkan oleh organisasi profesi tenaga kesehatan,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Kasil Rokhmad mengatakan, dengan memperingati Hari Perawat Nasional, berharap agar perawat dan tenaga kesehatan bisa lebih profesional dan kolaboratif demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Marmer. Dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat juga mempengaruhi tingkat kebahagiaan masyarakat.
Maka dari itu, dia sangat menekankan agar perawat dan tenaga kesehatan dapat bekerja lebih profesional dan kolaboratif. “Semua itu demi masyarakat, jika derajat kesehatan masyarakat meningkat maka tingkat kebahagian masyarakat pun juga ikut meningkat,” pungkasnya. (mg2/din)