KABUPATEN BLITAR – Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blitar rampung menghitung anggaran renovasi SDN Tegalasri 4, Kecamatan Wlingi. Yakni sekitar Rp 500 juta. Jumlah itu berdasarkan kerusakan dan struktur atap yang sudah tidak layak.
Kepala Dindik Kabupaten Blitar, Luhur Sejati melalui Kabid Pembinaan SD, Wiji Asrori mengatakan, mulai pekan lalu, tim khusus dari dindik sudah menghitung. Untuk merenovasi tiga atap kelas I hingga III itu, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 500 juta.
“Benar, sudah kami hitung. Kami akan sampaikan laporan itu ke kepala dinas dan bupati ataupun sekda sehingga akan segera ada penanganan,” ujarnya, kemarin (19/5).
Keputusan rencana renovasi itu tak lepas dari penilaian dindik terhadap kerusakan atap. Sejumlah kayu penopang genteng yang diturunkan, kondisinya juga sudah lapuk. Sementara genteng masih dalam keadaan baik dan layak pakai.
Sebelumnya, kata Wiji, dindik berencana menyerap anggaran melalui perubahan anggaran keuangan (PAK). Namun, itu membutuhkan waklu lebih lama. Yakni hingga akhir tahun. Untuk itu, dindik bakal memanfaatkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
“Rencananya kan dari PAK, tapi prosesnya lama sampai akhir tahun. Kami akhirnya berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan tidak perlu menunggu PAK,” katanya.
Disinggung kapan tahapan renovasi dimulai, pria ramah itu mengaku bakal secepatnya memperbaiki sekolah tersebut. Namun, pihaknya bersama jajaran dindik masih akan menelaah ulang terkait kebutuhan anggaran yang menyentuh ratusan juta itu. Dengan demikian, realisasi bisa berjalan matang.
Dia tak menampik bahwa tiga atap kelas lainnya, kondisinya juga mengkhawatirkan. Namun, untuk turut merenovasi, dia masih akan merinci apakah masih ada persediaan anggaran. Apabila jumlah anggaran tidak mencukupi, alternatifnya ada pada PAK.
Wiji menambahkan, untuk proses belajar siswa, dindik bakal menginstruksikan sekolah untuk meminjam tenda milik PMI ataupun BPBD. Rencananya, kedua tenda itu bakal digunakan untuk menutupi atap bangunan sehingga guru dan murid bisa memanfaatkan ruang belajar beratapkan tenda selama pembangunan berlangsung.
“Untuk kelas VI, mereka sedang tryout dan akan menjalankan UNBK pada tanggal 23-28 bulan ini. Kami juga tekankan ke sekolah agar melaporkan kerusakan berdasarkan fakta yang ada,” terangnya.
“Sehingga saat laporan diperiksa Kemendikbud, maka anggaran akan dapat dari Kemendikbud, bukan dari APBD,” imbuhnya.
Kepala SDN Tegalasri 4, Dwi Sudaryanti mengaku masih menunggu kucuran dana dari dindik. Itu untuk merenovasi gedung dan atap kelas, sekaligus menjamin keselamatan siswa. Meski menempati kelas darurat, dia berharap pembelajaran siswa berjalan kondusif demi menghadapi ujian kenaikan kelas (UKK).
“Kami berharap secepatnya kelas-kelas dibangun dan bisa ditempati lagi. Kami masih menunggu turunnya dana,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Diwartakan sebelumnya, atap teras kelas I SDN Tegalasari 4 ambruk usai dihajar angin dan hujan deras beberapa waktu lalu. Lantaran kondisi yang memprihatinkan, pembelajaran siswa dialihkan ke kelas darurat, menunggu realisasi perbaikan. (mg2/c1/wen)