TULUNGAGUNG – BPJS Kesehatan saat ini tengah gencarkan pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan bagi seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung, Agung Priyono mengatakan Skrining Riwayat Kesehatan merupakan salah satu upaya promotif preventif yang dapat dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), sehingga didapatkan gambaran kesehatan masyarakat dan mendeteksi resiko penyakit kronis untuk dilakukan pencegahan sedari dini.
“Skrining riwayat kesehatan tentunya sangat diperlukan oleh peserta JKN, terlebih untuk mengetahui resiko penyakit agar dapat diberikan pencegahan sedari dini, misalnya penyakit diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner dan ginjal kronik. Skrining kesehatan ini dilakukan setiap satu tahun sekali,” ucap Agung dalam Pertemuan Pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan di FKTP, Jumat (08/07).
Lebih lanjut, Agung menjelaskan semakin dini peserta JKN mengetahui kondisi kesehatannya maka akan semakin cepat upaya pengelolaan resiko yang dilakukan. Hal tersebut dilakukan agar supaya jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun.
Untuk melakukan Skrining Riwayat Kesehatan, peserta JKN dapat memanfaatkan berbagai kanal layanan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan.
“Alur pengisian nya cukup mudah, bisa melalui Aplikasi Mobile JKN, fitur Chat Assistant JKN (CHIKA) dan juga melalui website BPJS Kesehatan. Nantinya akan muncul beberapa pertanyaan yang harus diisi oleh peserta JKN. Tidak hanya itu, peserta JKN juga dapat melakukan skrining riwayat kesehatan ketika berkunjung ke FKTP,” tambah Agung.
Pada kesempatan tersebut, Puskesmas Pacitan, Andi menyampaikan pihaknya siap menjalankan dan membantu peserta JKN yang terdaftar di Puskesmas Pacitan untuk melakukan skrining riwayat kesehatan. Tidak hanya itu, Puskesmas Pacitan juga akan menyiapkan beberapa alur atau teknis untuk pelaksanaan skrining sekaligus memberikan edukasi kepada peserta terkait pentingnya melakukan skrining riwayat kesehatan.
“Untuk pelaksanaannya, pasien datang tidak langsung mengisi skrining di loket pendaftaran. Untuk mengurangi penumpukan peserta, akan kami arahkan ke bagian rekam medis untuk melakukan tanya jawab kepada peserta sekaligus mengedukasi peserta untuk mengisi link skrining tersebut. Untuk peserta yang mengalami kendala, misal tidak membawa handphone atau sudah lansia nanti kami akan siapkan form skrining manual disertai dengan panduan pengisian dan dibantu oleh petugas pada saat mengisi form skrining,” terang Andi.
Sementara itu, Puskesmas Dono juga menyambut baik pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan. Salah satu petugas Puskesmas Dono, Dahan menyampaikan beberapa kesiapan serta upaya yang akan dilakukan untuk pelaksanaan skrining riwayat kesehatan.
“Untuk Puskesmas Dono, skrining riwayat kesehatan tidak dilakukan di loket pendaftaran tetapi dilakukan di poli, khususnya di poli umum. Dengan harapan percepatan pelayanan yang diberikan kepada peserta. Untuk mendukung tercapainya Skrining Riwayat Kesehatan maka akan dilakukan kerjasama di beberapa titik diantaranya dengan Posbindu, home visit dan juga meminta bantuan di pendaftaran vaksin mengingat di puskesmas kami masih membuka pelayanan vaksin covid. Yang pasti, kami mendukung pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan,’’ tutup Dahan. (rn/vv)